IHSG pulang tersenyum, Bursa Asia mayoritas semringah

IHSG ditutup menghijau sendirian di tengah kejatuhan bursa Asia
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Sindo Photo)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akhirnya ditutup menguat, meski pada siang tadi sempat berbalok melemah setelah pagi tadi menguat.

Bursa saham Tanah Air berakhir ke level 5.688,87 dengan tambahan 13,65 poin atau setara 0,24% di tengah mayoritas menguatnya bursa saham Asia.

IHSG pada sesi pagi dibuka menghijau ke level 5.688,50 usai naik 13,28 poin yang setara dengan 0,23%, untuk kemudian melemah di sesi siang menjadi 5.659,47 atau naik 15,74 poin atau 0,28%. Sedangkan akhir pekan kemarin ditutup menguat 22,21 poin atau setara dengan 0,39% ke posisi 5.675,22.

Sektor saham dalam negeri mayoritas ditutup positif dengan sektor keuangan yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,65%. Sedangkan sektor yang melemah terdalam adalah infrastruktur yang turun 0,51%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,07 triliun dengan 9,11 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp740,79 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,12 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,38 triliun. Tercatat sebesar 147 saham menguat, 184 melemah dan 122 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) naik Rp285 menjadi Rp1.435, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) naik Rp200 menjadi Rp4.700, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp70 menjadi Rp3.120.

Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp300 menjadi Rp73.600, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyusut Rp100 menjadi Rp4.290, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melemah Rp70 ke posisi Rp2.150.

Seperti dilansir CNBC, Senin (15/5), bursa saham Asia sebagian besar ditutup menguat, meski ada kekhawatiran mengenai proteksionisme perdagangan selama pertemuan G7 di Italia dan peluncuran rudal terbaru Korea Utara pada akhir pekan kemarin.

Menteri keuangan dan bankir sentral yang tergabung dalam G7 menyoroti risiko kebijakan perdagangan AS dapat menimbulkan pertumbuhan global selama pertemuan mereka di Italia.

Ini mengikuti pertemuan sebelumnya pada Maret tahun ini, ketika para pemimpin G20 gagal mendukung perdagangan bebas dalam komunike bersama mereka.

Kekhawatiran atas program nuklir Korea Utara juga meningkat setelah negara pertunangan tersebut meluncurkan rudal baru selama akhir pekan. Rudal tersebut mendarat di laut dekat dengan Rusia.

Sementara, tingkat serangan cyber global saat orang kembali bekerja juga sebagian besar diabaikan oleh pasar. Disebut “WannaCry,” malware menginfeksi 200.000 perangkat dengan program ransomware.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 sebagian besar stabil atau turun tipis 0,07% atau 14,05% menjadi ditutup pada level 19.869,85. Indeks Kospi mengabaikan peluncuran rudal terbaru Korea Utara dan membalikkan kerugian sebelumnya hingga mendekati 0,2% lebih tinggi ke level 2.290,65.

Sementara di Australia, Indeks S&P/AX 200 ditutup naik 0,03% ke level 5.838,4. Pasar saham China juga lebih besar, dengan Indeks Hang Seng naik 0,75%, Shanghai Composite bertambah 0,22% atau 6.7179 poin menjadi ditutup pada level 3.090,2311 dan Shenzhen komsposit berakhir naik 0,375% atau 6,8249 poin ke level 1.827,0209. [Sindonews]

Related posts