Perekonomian tumbuh, Pelabuhan Malahayati beroperasi 24 jam

Pelabuhan Malahayati kini beroperasi 24 jam
Dokumentasi - Kapal Segoro Mas yang mengangkut peti kemas berisi barang kebutuhan masyarakat bersiap bersandar di Pelabuhan Malahayati milik PT Pelindo I pada kunjungan kapal peti kemas perdana, di Aceh Besar, Aceh, Kamis (4/8). (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Masyarakat menyambut gembira atas beroperasinya bongkar muat Pelabuhan Malahyati Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, selama 24 jam karena dapat meningkatkan pendapatan mereka.

“Kita mernyambut gembira gagasan yang diampaikan pihak PT Semen Padang dan PT Pelindo untuk mengoperasikan dermaga 24 jam penuh, karena ini pertanda ekonomi daerah kita meningkat pesat dan kesejahteraaan masyarakat sekitar juga meningkat,” kata Panglima Laot (lembaga adat laut Aceh) Malahayati, Tgk Ahmad Zakaria di Krueng Raya, Sabtu (13/5).

Tgk Ahmad Zakaria yang didampingi penerusnya Imran menyatakan, kegiatan itu tidak menggangu para nelayan yang mencari ikan.

Oleh karenanya, ia mendukung atas prakarsa PT Semen Padang – PT Pelindo I untuk mengoperasikan proses bongkar muat 24 jam ini.

“Tidak ada masalah, kita mendukung rencana ini. Karena ini juga berdampak positif untuk ekonomi masyarakat,” ujar Imran.

Tkg Ahmad Zakaria meyakinkan para pemangku kepentingan pelabuhan bahwa masyarakat nelayan juga mendukung operasional 24 jam ini.

“Masyarakat sangat senang dengan beroperasinya Pelabuhan Malahayati menjadi 24 jam yang secara otomatis akan sangat berdampak terhadap pertumbuhan dan kegiatan ekonomi penduduk di Krueng Raya,” ujar Imran.

Dermaga yang dikelola oleh Pelindo I selama ini berfungsi sebagai dermaga bongkar muat beberapa komoditas utama seperti semen, gula dan pengiriman barang memalui kontainer.

“Selama ini dermaga ini memang sudah berstatus dermaga 24 jam, tetapi bongkar muatnya hanya berlangsung siang hari. Atas prakarsa Pak Aziz dari PT Semen Padang, diusulkan agar pelabuhan ini bisa melayani bongkar muat 24 jam,” kata Rasmun Effendi dari PT Pelindo I.

Dengan tumbuhnya kegiatan ekonomi di Banda Aceh, sejak tahun 2015 sudah dirasakan pentingnya peningkatan status operasional menjadi 24 jam.

Tumbuhnya permintaan semen di Banda Aceh disikapi oleh Semen Padang dengan meningkatkan pengiriman semen ke Packing Plant Semen Padang di Malahayati menjadi menjadi 250.000 ton per tahun sejak tahun 2016.

“Tingginya frekuensi kapal semen yang masuk ke Pelabuhan Malahayati memerlukan pelabuhan yang beroperasi 24 jam. Pada umumnya kapal-kapal dari Teluk Bayur Padang yang mengangkut semen itu masuk pelabuhan ini pada malam hari. Itu sebabnya kita berharap sekali Pelindo mau membuka layanannya 24 jam,” kata Kepala Biro Pengantongan II Semen Padang Padang, Abdul Aziz.

Karena itu pula Aziz berharap regulasi izin sandar 24 jam di Pelabuhan Malahayati dapat segera diterbitkan oleh KSOP Malahayati.

“Ini tidak saja akan bermanfaat untuk bongkar muat semen, tetapi juga semua komoditas dari dan ke Aceh. Kalau selama ini terlalu banyak waktu terbuang lantaran kalau kapal merapat sore, maka bongkar atau muatnya baru bisa dilaksanakan besok pagi,” ujar Aziz.

Kini secara teknis, persiapan bongkar muat 24 jam itu suah hampir selesai. Lampu sorot dengan kapasitas 2 x 3.000 watt segera dipasang guna menerangi areal bongkar muat. Lampu sorot itu nanti mampu menerangi sampai sejauh 2 Km.

“Alhamdulillah, lampu sorotnya sudah terpasang akhir April lalu,” ujar Rasmun Effendi dari PT Pelindo I.

Sandar malam perdana di Pelabuhan Malahayati dilakukan pada Jumat (12/5) malam diawali oleh Kapal Semen Curah MV Rimba Empat yang mengangkut 7.800 ton semen jenis PCC Semen Padang.

Sandar malam perdana itu disaksikan Kepala Biro Pengantongan II Semen Padang  Abdul Aziz, Kepala Pelindo I Malahayati Capt. Al Abrar, Panglima Laot Malahayati, Kalala KSOP, untur Polsek, Staf Pelindo I Malahayati dan masyarakat yang terlihat sangat antusias mengkiti proses penyandaran kapal pada malam hari. [Antaranews]

Related posts