Amien Rais tantang Menteri Luhut terkait reklamasi

Amien Rais tantang Menteri Luhut terkait reklamasi
nusantarakini.com

Jakarta (KANALACEH.COM) – Mantan Ketua MPR RI Amien Rais menentang adanya kebijakan pembangunan Reklamasi Teluk Jakarta yang dilakukan di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut Amien, ia tak sependapat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan, berdasarkan kajian, tanah Jakarta akan tenggelam 8-23 cm apabila proyek pembangunan reklamasi dan tanggul laut raksasa tidak dilaksanakan.

Amien pun menantang data dan fakta mengenai pembangunan reklamasi teluk Jakarta Utara yang dimiliki Luhut dengan yang dimilikinya.

“Mari kita adu fakta dan data, kalau misalkan data pak Luhut Binsar itu lebih aktual bahwa reklamasi akan mencegah banjir maka saya akan ikuti. Tapi kalau data kami lebih shahih maka pak Luhut juga harus hentikan. Janganlah jual-jual tanah kita itu,” tegas Amien Rais dalam diskusi dengan tema Stop Reklamasi Teluk Jakarta di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).

Amien mengungkapkan, pembangunan reklamasi Teluk Jakarta itu sarat kepentingan untuk China dibandingkan untuk kepentingan nasional. Hal itu didasari dari pertumbuhan penduduk rakyat China yang mencapai 1,4 miliar.

Menurut Amien abad ke 21 ini merupakan kebangkitan China sehingga Indonesia dijadikan tujuan agar menjadi tempat tinggal penduduk Negara China.

“Saya yakin ini China sudah sangat kepanasan karena memiliki penduduk 1.4 milyar, jadi butuh wilayah-wilayah untuk ditinggali. Nah, Indonesia ini merupakan tujuan untuk ditinggali oleh penduduk China,” tegas Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN).

Amien menambahkan, beberapa indikasi China ingin menjadi penguasa dunia yakni dengan cara membangun kekuatan ekonomi dan militer beberapa dekade yang sudah dilakukan. Cara itu dilakukan dengan menguasai Jalan Sutera atau jalur perdagangan dunia.

“Dengan cara menguasai jalan darat sutera dari China hingga membentang ke Belanda, lalu melalui laut, dari laut China selatan hingga Rotterdam. Jalur-jalur itu meliputi 45 negara, dan juga 4.2 milyar orang,” pungkasnya. [Okezone]

Related posts