Remaja tuna netra asal Banda Aceh ini sudah hafal 2 juz Al Quran

Aminullah nilai warga kota Banda Aceh semakin cintai Alquran
Dokumentasi - Feri Renaldi salah seorang remaja Tuna Netra membaca Alquran di Pondok Pesantren Sulaimaniyah Banda Aceh, Sabtu (27/5). Meski berkebutuhan khusus, remaja ini sudah mampu menghapal dua juz Alquran. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Memiliki mata dan dapat melihat merupakan suatu anugerah dan nikmat yang Indah. Sebagai ummat manusia dengan kesempurnaan penglihatan itu sudah seharusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Kisah mengharukan Feri Renaldi, seorang remaja laki-laki hasil buah hati pasangan Rusyidi Abdullah dan Fauziani, yang tidak dapat melihat (Tuna Netra) sejak kecil, mampu menghapal dua Juz Alquran.

Bahkan ia menghapal Alquran tersebut baru dilakoninya semenjak empat bulan yang lalu saat bergabung dengan Pondok Pesantren Sulaimaniyah di Gampong Punge Banda Aceh. Kemudian orang tua Feri yang kesehariannya sebagai tukang becak dan ibunya penjual makanan siap saji selalu mendorong Feri, agar tidak malu bersaing dengan orang normal.

Ia menceritakan, sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah sering dibacakan Alquran oleh orang tuanya. “Ketika dibacakan ibu, nanti saya ikutin sedikit-sedikit,” katanya saat dijumpai wartawan di Ponpes Sulaimaniyah Banda Aceh, Sabtu (27/5).

Waktu itu, ia belum mempunyai Alquran braille, sehingga setiap hari orang tuanya membacakan surat-surat pendek kepada Feri. Berawal dari situ ia mengingat dan memahami setiap perkataan yang dibacakan oleh ibunya tersebut.

Dengan keinginan sendiri dengan tekad yang kuat, Feri memutuskan untuk bergabung dengan Pondok Pesantren untuk menghapal Alquran.

Di Ponpes tersebut, Remaja yang masih duduk di bangku kelas satu SMA ini terus mengasah kemampuannya untuk menghafal Alquran. Itu terbukti, ketika ia mampu menghafal Juz satu selama sekitar satu bulan lebih dan Juz dua selama dua bulan lebih. “itupun dia (Feri) tidak masuk setiap hari,” kata Kordinator Sumatera Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah, Taceddin Ince.

Dikatakannya, Feri hanya masuk ke Ponpes selepas Dzuhur, usai ia balik dari sekolahnya di SLB Labui. Kemudian kembali pulang kerumah seusai Mahgrib. Awalnya, kata dia, banyak yang mengkhawatirkan saat dia masuk ke Ponpes tersebut untuk menghafal Alquran.

“Tapi Feri sudah membuktikan itu dengan semangat dan keinginan yang kuat, 4 bulan ia sudah hafal 2 juz meskipun ada sedikit ayat-ayat panjang yang dia belum hafal,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya tetap memberikan semangat dan selalu memotivasi Feri untuk selalu lebih giat lagi belajar. Kata Tacciden, di Ponpes ini dengan sistem metodologi Tahfidzul Quran Turki Utsmani hanya Feri Renaldi salah satu tuna netra yang mampu menghapal Alquran, meskipun baru dua Juz.

Sementara itu, Feri Renaldi menargetkan selama satu tahun kedepan, ia sudah bisa menghafal 30 Jus Alquran. “Insya Allah saya targetkan selama satu Tahun bisa Hafal 30 Juz,” kata pria yang bercita-cita ingin membuat pesawat tanpa awak kabin (Drone) ini.

Selama di Sekolah, Feri termasuk salah satu siswa yang berprestasi mulai dari tingkat lokal hingga Nasional. Sederet prestasi seperti tahun 2012 hingga 2015 ia mengikuti lomba Festival lomba seni siswa nasional (FLS2N). Di tingkat Provinsi Aceh, ia berhasil mendapat juara pertama dan tingkat Nasional peringkat 12 besar.

Prestasi tersebut, tidak lantas membuat dia bangga. Tapi, ia terus belajar dari segala pengalaman yang pernah diikutinya. Sebab, orang tuanya berpesan kepadanya agar tidak cepat puas, meski memiliki kekurangan bukan jadi hambatan untuk bisa berprestasi.

“Walaupun memiliki kekurangan bukan berarti suatu hambatan, kita harus tunjukkan orang yang kekurangan itu bisa seperti anak-anak normal lainnya,”katanya. [Randi]

Related posts