Inilah tuntunan bertakbir di hari raya Idul Fitri

Inilah tuntunan bertakbir di hari raya Idul Fitri
Remaja masjid membawa obor mengikuti pawai takbiran di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/7). Pawai takbiran menyambut Hari Raya Idulfitri 1437 Hijriah diikuti puluhan kendaraan hias dan ribuan pejalan kaki dengan rute mengelilingi kota Banda Aceh. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

(KANALACEH.COM) – Setelah puasa Ramadan berakhir, tibalah saatnya umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal. Pada malam menjelang Idul Fritri, biasanya lantunan takbir menggema di mana-mana.

Hal itu sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Alquran, “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 185).

Arti dari ayat di atas ialah, setelah menjalankan puasa Ramadan disyariatkan mengagungkan Allah SWT dengan mengumandangkan takbir.

Takbiran pada saat Idul Fitri dimulai sejak maghrib (usai berbuka puasa) malam tanggal 1 syawal sampai imam salat Ied naik ke atas mimbar esok harinya.

Tidak ada perintah wajib untuk melalukan takbir di masjid. Takbir bisa dilakukan di mana saja.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan, “Nabi SAW ke luar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai salat selesai. Setelah menyelesaikan salat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621). [Okezone]

Related posts