Panas-dingin hubungan GNPF-Jokowi, dari 411 hingga Idul Fitri

Panas-dingin hubungan GNPF-Jokowi, dari 411 hingga Idul Fitri
Pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/6). (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada Minggu (25/6) lalu bertemu dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan saat itu berlangsung cair, berbeda saat GNPF MUI melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Keinginan berdialog dengan Jokowi sebenarnya sudah muncul sejak 4 November 2016 atau aksi 411. Hanya, saat itu perwakilan GNPF MUI hanya diterima Menko Polhukam Wiranto.

Tensi saat itu sempat memanas, bahkan Jokowi menggelar rapat terbatas darurat untuk membahas situasi Jakarta pasca-aksi 411. Jokowi menyesalkan aksi 411 berakhir ricuh dan menilai ada aktor politik di balik aksi tersebut.

“Kami ini jauh-jauh hari dari 411 ketika unjuk rasa sebetulnya ingin sekali ketemu Presiden, ingin dialog. Tapi takdir Allah menghendaki yang lain,” ujar Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir saat jumpa pers di AQL Islamic Center, Jaksel, Selasa (27/6).

Sebulan kemudian, akhirnya GNPF MUI kembali menggelar aksi 2 Desember 2016 atau aksi 212 di kawasan Monas, Jakpus. Saat itu mereka berhasil bertemu dengan Jokowi, bahkan menunaikan salat Jumat berjemaah di tengah guyuran hujan. Namun Jokowi hanya menyapa peserta aksi, tanpa berdialog dengan perwakilan GNPF MUI.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk bisa berdialog dengan Jokowi, salah satunya pertemuan pada 9 Februari lalu dengan Wiranto. Kemudian, sebelum Idul Fitri, Bachtiar berbincang dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Wiranto, kemudian aspirasinya diteruskan kepada Jokowi.

Bukan hanya menemui Lukman dan Wiranto, GNPF MUI juga sudah menemui Wapres Jusuf Kalla (JK) sebanyak 3 kali. Tujuannya sama, yaitu agar komunikasi dengan Jokowi terbuka. “Tujuannya agar terjadi dialog. Ini tidak mendadak (ketemu Jokowi di Istana),” tutur Bachtiar.

Tidak sia-sia upaya GNPF MUI. Pada 25 Juni atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, dialog dengan Jokowi di Istana Negara terealisasi. Bachtiar mengatakan dialog saat itu sangat cair.

Dalam pertemuan tersebut, GNPF MUI mengapresiasi sikap Jokowi mengatasi persoalan hukum serta mendapatkan fakta keberpihakan Jokowi terhadap rakyat dan umat.

Bachtiar pun mensyukuri pertemuan tersebut. Mereka juga mendengarkan apa yang disampaikan Presiden Jokowi.

“Alhamdulillah, Presiden juga mendengarkan satu per satu dari kami yang hadir sejumlah tujuh orang perwakilan GNPF. Kami semua juga mendengarkan apa yang disampaikan Presiden, dan alhamdulillah ini menjadi masukan juga buat kami,” kata Bachtiar seusai pertemuan dengan Jokowi. [Detik.com]

Related posts