Obyek wisata baru Gunung Salak di Aceh Utara

Obyek wisata baru Gunung Salak di Aceh Utara
Masyarakat memadati kawasan wisata Gunung Salak, di Kilometer 31, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Sabtu (1/7). (Kompas.com)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) -Masyarakat Kabupaten Aceh Utara, Bireueun, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Tengah memadati kawasan obyek wisata Gunung Salak yang berlokasi di Kilometer 31, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Sabtu (1/7).

Berada di kawasan perbukitan antara Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah, panorama alam nan indah menjadikan obyek wisata baru ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Apalagi sejumlah warga di sana memasang payung aneka warna di bagian atas pepohonan.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Aceh Utara, Cut Erni, mengakui obyek wisata itu baru saja terdaftar sebagai destinasi wisata di Aceh Utara.

“Ini obyek wisata baru lah. Masih hangat-hangatnya dan ramai selalu dikunjungi,” katanya.

Dia menyebutkan melihat antusiasme masyarakat, pihaknya akan membenahi obyek wisata itu. “Konsep kita tetap mengacu penerapan wisata berbasis syariah,” katanya.

Tahun depan, sebut Cut Erni, pihaknya akan mengusulkan anggaran untuk penambahan fasilitas seperti toilet dan lain sebagainya.

“Akan dibenahi, namun secara perlahan karena anggarannya terbatas. Kita fokus pelan-pelan ya,” katanya.

Sebagai objek wisata yang belum terbenah dengan fasilitas yang memadai, Disporapar mengimbau agar pengunjungnya tetap berhati-hati. Lebih-lebih akses jalan menuju ke lokasi itu agak sedikit ekstrem.

“Lokasinya ke sana memang agak sedikit jauh. Karena kondisi jalan begitu kecil dan banyak belokan di pinggir pegunungan, kita berharap pengunjung berhati-hati dan tidak ugal-ugalan di jalan saat menuju ke sana,” ucapnya.

Untuk menuju obyek wisata ini Anda bisa bertolak ke Simpang Kertas Kraf Aceh, kemudian lurus hingga sampai ke Kilometer 31.

Jika melihat payung aneka warna bergantung di pohon, disitulah obyek wisata yang diberi nama Gunung Salak oleh masyarakat lokal. [Kompas.com]

Related posts