Kebakaran lahan gambut di Aceh Barat berlanjut

Kebakaran lahan gambut di Aceh Barat berlanjut
Ilustrasi - Pembakaran lahan gambut di wilayah Kalbar. (Antara Foto)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Kebakaran lahan gambut pada 12 titik lokasi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dilaporkan sudah berkurang dan padam setelah dilakukan upaya penanganan penyiraman oleh pemadam kebakaran.

Kepala pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Teuku Syahluna Polem di Meulaboh, Selasa (4/7), mengatakan, api yang membakara lahan gambut sulit dipadamkan secara menyeluruh karena keterbatasan sarana prasarana pemadam.

“Karena itu kita memprioritaskan kawasan titik api yang rawan mendekati pemukiman dan rumah penduduk. Kebakaran lahan gambut masih berlanjut, namun ada beberapa titik api yang sudah padam,” sebutnya.

Meskipun ada beberapa titik api yang ditemukan telah padam, akan tetapi ada pula beberapa kawasan lain yang justru semakin meluas dari wilayah titik api sebelumnya, seperti di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan dan di Kecamatan Meureubo.

Laporan sebelumnya disampaikan, setidaknya ditemukan 12 titik api kebakaran lahan gambut dalam tiga kecamatan, yakni Kecamatan Johan Pahlawan sebanyak enam titik api, Kecamatan Samatiga empat titi api dan Kecamatan Meureubo dua titik.

Saat ini titik api di Kecamatan Johan Pahlawan sudah berkurang, hanya ditemukan empat titik, di Kecamatan Samatiga tersisa tiga titik dan di Kecamatan Meureubo pada area perusahaan tambang masih berlanjut dua titik api belum padam.

“Kita telah mengsiagakan semua damkar, juga dipantau lewat udara sejak dari kemarin agar api tidak kena rumah. Kita telah menginggatkan juga masyarakat jangan membuka kebun dengan membakar karena akan sangat berisiko,” tegasnya.

Kebakaran lahan gambut melanda wilayah Aceh Barat sejak 30 Juni 2017 hingga kini belum bisa diatasi maksimal karena kemarau panjang melanda sejak satu bulan terakhir, kondisi tersebut membuat sebagian kawasan diselimuti kabut asap.

Kabut asap tebal sangat terasa saat melintasi jalan nasional Meulaboh – Banda Aceh, tepatnya di lintasan jalan Desa Suak Nie, kabut asap sangat padat pada jam pagi dan malam hari sehingga mengganggu jarak pandang pengendara motor maupun sopir.

Kabut asap juga sangat terasa padat pada malam hari menyelimuti hingga ke sebagian wilayah Kecamatan Kaway XVI.

Akibat kemarau panjang sebulan terakhir, hampir semua area pesawahan petani Aceh Barat mengalami kekeringan, terutama area sawah yang tidak bisa tertolong dengan pompanisasi karena tidak tersedia sumber air. [Antaranews]

Related posts