Kelebihan protein dalam tubuh memicu kerusakan Ginjal

Ilustrasi.

(KANALACEH.COM) – Selain diet bebas gula dan lemak, kebanyak orang sekarang menempuh diet bebas protein. Kebayang tidak bagaimana akhirnya tubuh tak menerima sumber nutrisi yang cukup penting bagi kesehatan itu?

Ya, protein merupakan nutrisi yang cukup penting bagi kelancaran tubuh. Namun, bila kadar protein itu terlalu tinggi juga akan mengancam kesehatan Anda. Masalah serius pun bisa terjadi bila kadar protein di tubuh terlalu banyak.

Menurut The DRI (Dietary Reference Intake), 0,8 gram protein dibutuhkan per kilogram berat badan. Dari jumlah ini, berarti tubuh membutuhkan 56 gram protein per hari untuk rata-rata orang yang tidak banyak duduk dan 46 gram per hari untuk perempuan yang tidak berpindah-pindah. Bila standar itu terlampaui, dapat berbahaya bagi fungsi tubuh.

Masalah yang bakal Anda hadapi pun beragam. Dilansir dari Prevention, berikut masalah dari kelebihan protein dalam tubuh.

  1. Bisa memicu penyakit gastrointestinal

Orang dengan diet rendah karbohidrat dan makanan berprotein tinggi akan sering mengalami konstipasi dan kembung. Hal ini karena kekurangan serat bisa menggangu sistem pencernaan.

  1. Dehidrasi

Makanan berprotein tinggi akan meningkatkan rasa haus. Faktanya, penelitian menunjukan bahwa terlalu banyak protein dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Hal tersebut terjadi karena saat ginjal terus bekerja untuk menghilangkan kelebihan protein, tubuh pun akan bereaksi dengan banyak mengeluarkan urine. Itu juga yang akhirnya menyebabkan tubuh mudah dehidrasi.

  1. Membahayakan ginjal

Dengan asupan protein yang cukup, maka fungsi ginjal akan menjadi baik. Kondisi berbahaya jika tubuh terlalu banyak menyimpan protein, hal tersebut akan memberikan tekanan pada ginjal untuk bekerja ekstra untuk menyingkirkan bahan yang tidak dipergunakan tubuh. Mengeluarkannya melalui urine. Bila tidak dikendalikan dengan baik, lama kelamaan ginjal akan rusak.

  1. Bau mulut

Memotong asupan karbohidrat dan meningkatkan protein, membuat tubuh mengalami ketosis. Kondisi tersebut terjadi saat tubuh memecah lemak untuk dijadikan energi. Hal tersebut tentunya baik untuk membakar lemak tetapi tidak baik untuk napas Anda.

Saat tubuh Anda membakar lemak, tubuh juga memproduksi bahan kimia yang disebut keton yang bisa membuat mulut berbau tak sedap. Tidak peduli seberapa sering Anda menyikat gigi, membersihkan atau membilasnya, itu tidak akan membantu membuat bau mulut itu menjadi segar. Sebab, semuanya terjadi secara alami di dalam tubuh.

  1. Pengaruhi mood

Makanan apapun yang Anda konsumsi dapat memengaruhi hormon bahagia di tubuh. Otak membutuhkan karbohidrat untuk merangsang produksi hormon pengaturan mood yang disebut seretonin. Bila itu dieliminasi, efek langsung yang terasa adalah Anda jadi mudah marah bahkan depresi. [Okezone]

Related posts