Harimau Sumatera ditemukan mati tanpa taring

ilustrasi. (tempo)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Dua ekor harimau Sumatera ditemukan mati di Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut). Kedua ekor harimau itu mati karena sakit.

Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidempuan Gunawan Alza mengatakan, sebelum harimau mati, seorang warga Desa Sihaporas, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas sempat berpapasan dengan hewan belang itu pada Sabtu (8/7) lalu.

“Saat dia kembali dari kebun, warga bernama Madan Harahap berpapasan dengan harimau. Sehingga, untuk kembali ke kampung, dia harus mencari jalan lain. Selanjutnya, dia melaporkannya ke pihak Koramil setempat,” kata Gunawan kepada wartawan di BBKSDA Sumut di Medan, Jumat (14/7).

Petugas yang mendapat laporan itu kemudian melakukan pengecekan dan menemukan jejak kaki harimau sebanyak 2 ekor. Lokasi itu sekitar 50 meter dari kandang kambing warga.

Prajurit TNI yang mengetahui hal itu kemudian meneruskan informasi ke tim BBKSDA Sumut. Tim gabungan bersama masyarakat kemudian kembali mengecek dan menemukan jejak harimau. Namun, harimau sudah tidak tampak di permukiman warga.

“Senin (10/7) sekitar pukul 09.00 WIB, harimau Sumatera kembali terlihat di depan Kantor Koramil Sosopan. Petugas yang datang di lokasi menemukan harimau sudah dalam kondisi lemas. Setelah itu, tim mengevakuasi harimau,” kata Gunawan.

Meski sempat diberikan tindakan medis, harimau jantan yang usianya diperkiran 4 tahun itu dinyatakan mati. Setelah dilakukan pemeriksaan, penyebab kematian harimau itu dikarenakan sakit lalu dikuburkan di Barumun Nagari, Padang Lawas.

Empat hari kemudian, tim BBKSDA Sumut kembali menerima laporan adanya temuan jasad harimau oleh masyarakat Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas. Lokasi ini, persis saat dilakukan evakuasi harimau pada sebelumnya.

“Tim kemudian melakukan pemeriksaan jasad harimau. Berdasarkan hasil pemeriksaan, harimau sudah mati dan banyak terdapat telur lalat. Tidak dijumpai luka luar. Namun, ada bagian jasad harimau yang hilang yakni sepasang taring dan kumis harimau,” terang Gunawan.

Dalam pemeriksaan petugas, harimau betina yang usianya diperkirakan 3 tahun itu mati karena sakit. Jasad harimau tersebut kemudian dibawa ke Medan untuk diawetkan.

“Terkait hilangnya bagian tubuh harimau itu, BBKSDA akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tutur Gunawan. [Detik]

Related posts