Peneliti: ada tsunami yang berulang rentan waktu 100 Tahun

Ternyata di Aceh bencana tsunami sudah terjadi beberapa kali
Konferensi pers penelitian tsunami di Gedung Rektorat Unsyiah, Banda Aceh, Senin (31/7). (Kanal Aceh/ Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejak 7400 tahun lalu bencana tsunami di Aceh terus berulang hingga sampai 2004. Proses tersebut tidak bisa dipastikan dengan kurun waktu tertentu.

Hal ini disampaikan oleh peneliti Unsyiah, Nazli Ismail saat konferensi pers di gedung Rektorat Unsyiah, D Senin (31/7), terkait penemuan yang dilakukan di Gua Ek Leuntie (kotoran kelelawar) di kawasan Lhong Aceh besar.

“Ada tsunami yang berulang dalam 2000 tahun tetapi ada juga terjadi rentan waktu hanya 100 tahun,” kata Nazli.

Dikatakan Nazli, Unsyiah dan Nanyang Technological University (NTU) telah melakukan penelitian sejak 2013 ini mendapatkan hasil dari lapisan tanah tersebut mempunyai hubungan pasir tsunami. Kemudian interval perulangan tsunami dapat disimpulkan masa jeda kemungkinan mengikuti tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu.

“Oleh karena itu kemungkinan tsunami di Aceh sangat besar,” katanya.

Lanjutnya dengan mempelajari bukti tsunami purba pada gua yang berdekatan dengan pantai tersebut membuat para ahli geologi semakin mudah dalam membuka teka-teki tsunami serupa dengan tsunami 2004 pada masa mendatang.

“Tapi informasi kejadian tsunami masa purba sangat sedikit buktinya,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu kekhawatiran dari hasil temuan di gua tersebut ialah adanya ketidakteraturan periode ulang tsunami di Aceh dalam masa hampir 8000 tahun lamanya tersebut.

“Ini merupakan tantangan yang besar bagi para ilmuan dan pemerintahan untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya tsunami,” katanya.

Sementara itu rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Samsul Rizal mengatakan pemerintah secepatnya harus meningkatkan upaya penyadaran masyarakat terhadap ancaman bahaya tsunami melalui pendidikan.

“Kami berharap keberadaan gua tsunami tersebut dapat dilestarikan,” harapnya.

Dikarenakan saat ini di daerah gua tersebut adanya kegiatan penambangan yang sudah merambah mendekati gua tsunami tersebut. Jika dilakukan secara terus menerus penambangan ini dapat mengancam keutuhan gua.

“Ini akan mengancam hilangnya informasi berharga tentang rekaman tsunami purba yang berumur ribuan tahun,” katanya. [Fahzian Aldevan]

Related posts