Datang seorang diri, Pendiri Telegram kunjungi Kemenkominfo

detik.com

Jakarta (KANALACEH.COM) – Seorang diri. Ya, sang CEO dan pendiri Telegram, Pavel Durov, tampak hanya datang sendirian ke Indonesia, tanpa dikawal siapapun. Dengan misi utama membebaskan Telegram dari pemblokiran.

Kedatangan pria usia 32 tahun asal Rusia itu disambut oleh Menkominfo Rudiantara. Mereka makan siang terlebih dulu sebelum masuk ke pembahasan serius tentang pemblokiran Telegram, layanan messaging yang katanya favorit teroris.

Durov memang datang sekonyong-konyong, tanpa kabar apapun sebelumnya. Kehadirannya langsung menghebohkan. Cuma memakai kaos hitam dipadu celana panjang berwarna sama.

Solusi yang ia tawarkan agar pemblokiran dibuka antara lain adalah Telegram berjanji akan sigap mematikan saluran yang berisikan propaganda terorisme atau kejahatan anak. “Kami berharap bisa melakukannya dengan cepat dan tepat sasaran,” kata Durov dilansir laman Detik.com.

Dan misinya sepertinya berhasil. Direktur Jendaral Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan menyiratkan pembukaan pemblokiran terhadap 11 Domain Name System (DNS) milik Telegram yang sebelumnya diblokir pemerintah. Proses pembukaan blokir tersebut berlangsung minggu ini.

“Kita harus siapkan langkah-langkah untuk normalisasi atau unblock dalam minggu ini,” ucapnya. Ditanya apakah minggu depan sudah bisa diakses kembali, “iya,” jawab Semmy singkat.

Durov pun bisa bernapas lega. “Anda tahu bahwa Indonesia adalah negara yang saya suka, kita punya 20 ribu pengguna yang mendaftar setiap harinya, sementara secara global kita memiliki 600 ribu pengguna yang mendaftar setiap harinya,” sebut Durov.

Usai pertemuan dengan jajaran pejabat Kominfo, Durov pun meninggalkan lokasi. Belum ada informasi berapa hari ia di Indonesia dan akan kemana lagi.

Setelah terusir dari Rusia karena layanan jejaring sosial yang dibuatnya, VKontakte, harus dijual ke investor lokal karena banyak konten anti pemerintah, Durov memang sering melanglang buana. Kabar terakhir, ia memegang kewarganegaraan Saint Kitts and Nevis.

Dengan kekayaannya yang diperkirakan mencapai USD 300 juta, uang bukan masalah baginya. Dan sepertinya, ia senang dengan kehidupan bebas sekaligus misterius. Tak begitu ketahuan soal kehidupan pribadi Durov, misalnya siapa kekasihnya. Ia juga tak ingin terpaku di suatu negara.

“Aku tidak ingin membuat kesalahan yang sama dengan bergantung pada lokasi tunggal. Tak peduli seberapa bagus kelihatannya suatu tempat, kita tak tahu regulasi gila seperti apa yang akan mereka perkenalkan,” sebutnya. []

Related posts