Lihat Swedia dan Finlandia, ekonominya berasal dari hutan!

Lihat Swedia dan Finlandia, ekonominya berasal dari hutan!
Ilustrasi hutan. (Okezone)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri puncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.

Tema Hari Lingkungan Hidup 2017 adalah ‘connecting people to nature’ atau menyatu dengan alam. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya isu lingkungan SERTA mendorong keterlibatan dan keaktifan masyarakat dalam upaya perlindungan lingkungan.

Jokowi juga membuka pekan nasional perubahan iklim (PNPI) dan Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi yang dilaksanakan secara bersamaan pada tanggal 2 hingga 4 Agustus 2017.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya strategi besar dalam pembangunan hutan yang berkaitan dengan ekonomi dan lingkungan. Untuk itu, evaluasi pun harus dilakukan dalam pengelolaan kehutanan.

“Kita perlu melakukan sebuah koreksi besar, mestinya ada corrective action agar ada sebuah terobosan, ada sesuatu yang besar yang baru, yang harus kita lakukan sehingga pengelolaan hutan kita ini lebih baik,” kata Jokowi di kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Rabu (2/8).

Jokowi pun menekankan agar setiap pihak tidak berpikir berdasarkan rutinitas. Sebab, Jokowi menilai bahwa pengelolaan hutan di Indonesia saat ini cenderung monoton.

“Jangan kita berpikir linier, berpikir monoton tidak pernah membuat terobosan-terobosan, sehingga di dalam sekian tahun ini, mohon maaf, pengelolaan hutan kita berada pada posisi yang monoton yang rutinitas, yang tidak ada pembaruan-pembaruan di situ,” jelasnya.

Jokowi pun mencontohkan beberapa negara dengan pengelolaan hutan, yaitu Swedia dan Finlandia. Bahkan, kedua negara ini mampu menggerakkan roda perekonomian dengan mengandalkan pengelolaan sektor perhutanan.

“Saya ingin memberikan contoh misalnya Swedia, Finlandia, ekonominya berjalan hampir 70%, 80% berasal dari pengelolaan hutan yang baik,” ujarnya.

Hal ini pun perlu ditiru oleh Indonesia. Diharapkan, hutan di Indonesia nantinya dapat memberikan manfaat besar kepada masyarakat.

“Saya kira kita tidak usah sulit-sulit, udahlah, dikopi, nanti disesuaikan dengan keadaan hutan di negara kita. Tapi bahwa pengelolaan yang sudah beratus tahun itu baik, itu yang harus kita contoh, kita jadikan sample, kirim dari Kementerian LHK untuk melihat bagaimana pengelolaan hutan dan lingkungan berjalan bersama-sama, ekonominya dapat, lingkungannya juga dapat,” ujar Jokowi.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga memberikan penghargaan pada bidang lingkungan hidup dan kehutanan secara simbolik. Jokowi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan empat jenis penghargaan utama yang diberikan kepada perorangan, kelompok, kepala daerah dan sekolah yang telah turut berpartisipasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Penghargaan tersebut adalah Kalpataru, Adipura, Adiwiyata, dan Nirwasita Tantra. Penghargaan ini terdiri dari 10 Kalpataru, 16 Adipura, 6 Adipura Kencana, 116 Adipura, 24 Adiwiyata, dan 9 NinNasita Tantra untuk 3 gubernur, 3 bupati, dan 3 wali kota.

Jokowi juga melakukan penanaman pohon di Arboretum Lukito Aryadi sebagai landmark Hutan Indonesia. Jokowi menanam pohon Jati (Tectona grandis) dan Menteri LHK Siti Nurbaya menanam pohon Pala (Myristica fragrance). Jokowi juga melakukan penandatanganan prasasti landmark Hutan Indonesia pada kayu fosil. [Okezone]

Related posts