Petani di Baitussalam: seandainya bibit garam ada mungkin hasilnya lebih banyak

Petani di Baitussalam: seandainya bibit garam ada mungkin hasilnya lebih banyak
Salah seorang petani garam tradisional di desa Lam Ujung, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar sedang memask garam. (Kanal Aceh/Randi)

Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Untuk meningkatkan produksi garam, petani garam di Gampong Lam Ujung, Kecamatan baitussalam, Aceh Besar mengharapkan ketersediaan bibit garam di Aceh. Pasalnya, bibit garam saat ini mulai langka, bahkan tidak ada.

Ketua kelompok tani garam Sira lamnga, Azhar mengatakan, bibit garam sangat berpengaruh pada produksi petani. Kata dia, garam yang dihasilkan bisa bertambah banyak dari pada tidak menggunakan bibit.

Dikatakannya, bila tidak menggunakan bibit garam, ia hanya mampu memproduksi garam sekitar 60-70 kg per hari. “Seandainya bibit garam ada, mungkin hasilnya lebih banyak dari pada ini,” katanya saat dijumpai wartawan di lokasi pengolahan garam miliknya, Kamis (3/8).

Ia menjelaskan, penggunaan bibit garam tersebut sangat diperlukan ketika memasuki musim timur (musim hujan). Sebab, bila musim ini tiba, kadar keasinan bahan baku berkurang. Apalagi dalam pengolahannya masih tradisional.

Sedangkan musim barat, kata dia, tingkat keasinannya lebih tinggi, karena pancaran matahari. “Bila musim barat tiba seperti bulan lalu, bila menggunakan bibit garam hasilnya bisah lebih banyak,” kata dia. [Randi]

Related posts