Situs sejarah di Banda Aceh dijadikan tempat pembuangan tinja

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komunitas Peubeudoh Sejarah Adat dan Budaya Aceh (Peusaba) meminta pemerintah Aceh segera melakukan pembangunan kembali terhadap situs peninggalan sejarah yang berada di Gampong Jawa, Banda Aceh.

Peninggalan sejarah itu diduga kuat sebagai bekas pondasi istana dan Masjid Darul Makmur yang dibangun pada masa Sultan Johan Syah (1205-1234 M) itu dijadikan sebagai lokasi tempat pembuangan limbah tinja.

“Ini sangat disayangkan, padahal jika direkonstruksi ulang sejarah Aceh itu bisa menarik wisatawan,” kata ketua Peusaba, Mawardi Usman kepada Kanalaceh.com, Senin (7/8).

Kata Mawardi, saat ini tim Peusaba Aceh telah mendapatkan denah tentang posisi Istana dan masjid Darul Makmur yang dibuat oleh Dr. Kamal Arif penulis buku Ragam Citra kota Banda Aceh. Ini semakin kuat bahwa dilokasi tersebut merupakan tempat yang sangat dimuliakan pada tempo dulu.

“Denah dibuat berdasarkan memori kolektif dan juga diperkuat dengan adanya data filologi. Tempat kompleks istana yang sekarang menjadi tempat pembuangan sampah dan tinja,” ujarnya.

Dengan adanya denah ini, lanjutnya, maka proyek pembuangan yang menjatuhkan harga diri dan kebanggan orang Aceh harus dihentikan segera.

“Maka dapat dibuat kembali bentuk awal istana darul makmur dan kompleks masjid darul makmur,” tegasnya.

Dikatakannya, pembangunan akan membutuhkan tahapan namun menjaga khazanah lama dan memperkuat nilai historis itu sangat perlu guna untuk generasi selanjutnya.

“Masyarakat Aceh yang berkunjung keluar bukan hanya membanggakan situs yang dijaga dengan baik diluar negeri namun juga membanggakan khazanah Aceh yang telah kembali,” cetusnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts