Saman mengikat masyarakat Gayo tanpa pandang kasta

Saman mengikat masyarakat Gayo tanpa pandang kasta
Penari bersiap-siap untuk menampilkan tarian Saman dengan 10.001 penari guna memecahkan rekor Muri di Stadion Seribu Bukit, Blangkejeren, Gayo Lues, Minggu (13/8). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Blangkejeren (KANALACEH.COM) – Ribuan warga sangat antusias menghadiri dan menonton tarian massal Saman dengan 10.001 penari yang digelar di Stadion Seribu Bukit, Blangkejeren Gayo Lues, Minggu (13/8).

Tarian yang mendapatkan rekor Muri tersebut ditonton oleh orang-orang dari berbagai daerah baik lokal nasional maupun internasional.

Pantauan Kanalaceh.com di lokasi para penonton sudah mulai memenuhi tribun stadion sejak pukul 07.30 WIB.

Kasmawati (25) salah satunya mengatakan, dirinya sudah menunggu-nunggu hari tarian massal tersebut. Ia bersama anaknya sangat bangga dikarenakan suami dan anak pertamanya ikut dalam tarian massal itu.

“Senanglah apalagi anak dan suami saya ikut juga,” kata Kasmawati warga Gampong Telintang Kecamatan Dabun Blang saat ditemui kanalaceh.com.

Kasmawati mengatakan dari desanya ada sekitar 40 penari yang bergabung dan tampil dengan penari lainnya.

Ia juga mengatakan tarian Saman sudah mengikat di jati diri setiap masyarakat Gayo, maka tidak heran suami dan anaknya juga termasuk dalam seni tari tersebut.

“Malam Minggu dan Sabtu pasti ada latihan,” katanya.

Selain itu tambahnya, tarian Saman merupakan suatu budaya dari dahulu yang terus mengikat pada masyarakat Gayo tanpa memandang kasta didalamnya.

“Gara-gara tarian ini masyarakat kompak dan bersatu,” katanya.

Tarian yang sudah ditetapkan oleh Unesco tersebut resmi dibuka oleh Guber

Related posts