Operasi antinarkoba di Filipina, 32 orang tewas

Operasi antinarkoba di Filipina, 32 orang tewas
Ilustrasi - Operasi di Marawi, Filipina. (Reuters)

Manila (KANAKACEH.COM) – Sedikitnya 32 orang ditembak mati polisi Filipina dalam satu hari pada operasi anti-narkoba di Manila. Ini merupakan operasi dengan jumlah orang tewas terbanyak dari serangkaian operasi yang terus dikerahkan oleh polisi atas perintah Presiden Rodrigo Duterte.

“Kami telah melakukan operasi dalam skala besar tetapi sejauh ini operasi ini memakan jumlah korban tewas tertinggi,” kata Kepala Provinsi, Romeo Caramat, seperti dilansir dari laman Jarussalem Post, Kamis (17/8).

Selain korban tewas, sekitar 109 pelaku kriminal ringan seperti penjaja narkoba jalanan juga ditangkap. Dalam operasi yang digelar di provinsi Bulacan dari Senin malam hingga Selasa siang lalu itu, polisi menyita puluhan senjata.

Banyak orang, terutama para aktivis menilai bahwa operasi ini menyalahi hak asasi manusia. Sebab, para terduga pengguna dan penjual narkoba dibunuh tanpa diadili. Namun polisi membantah dengan mengatakan mereka tidak mengeksekusi tetapi terlibat baku tembak.

“Ada beberapa pihak yang tidak akan mempercayai kami, tapi kami terbuka untuk penyelidikan apapun, yang bisa kami katakan adalah kami tidak memiliki kontrol atas situasi ini. Sebisa mungkin, kami tidak menginginkan peristiwa berdarah ini,” jelas Caramat.

Meski demikian, Duterte tidak mau ambil pusing dengan berbagai komentar yang dikeluarkan untuk mengkritik kebijakannya. Dia tetap mengerahkan kampanye antinarkoba di negaranya dan tidak segan membunuh siapa pun yang terlibat.

“Ada 32 orang tewas di Bulacan dalam serangan besar-besaran. Itu bagus,” ujar Duterte dalam sebuah pidato.

“Ayo bunuh lagi 32 orang setiap hari, mungkin dengan itu kita bisa mengurangi penyakit yang diderita negeri ini,” lanjutnya.

Provinsi Bulacan telah menjadi target utama dalam perang narkoba yang digalakan Duterte menjabat presiden. Sekitar 425 orang telah terbunuh dan 4.000 pelaku ditangkap dalam serangkaian operasi dilakukan polisi. [Merdeka.com]

Related posts