Pengembangan pariwisata Sabang, warga dukung nilai kearifan lokal

Sail Sabang, Menteri Luhut harapkan Aceh jadi tujuan pariwisata populer
Pulau Rubiah di Pulau Weh, Kota Sabang. (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Sabang (KANALACEH.COM) – Warga Sabang mendukung sepenuhnya upaya mewujudkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya pengembangan pariwisata Kota Sabang.

Inilah kesimpulan hasil diskusi kelompok yang difasilitasi oleh Dr Ir Azhar, M Sc pada acara FGD dengan mengusung tema Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Konteks Pembangunan Pariwisata. Acara berlangsung di Sabang, Rabu (23/8) dan Kamis (24/8).

Kegiatan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh Kepala Desa, Tuha Peuet, Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama, Panglima Laot dan pelaku wisata.

Dalam diskusi kelompok, warga Gampong Aneuk Laot maupun Gampong Iboih sepakat untuk menjadikan nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu upaya mempertahankan keberadaan destinasi wisata.

Azhar menguraikan pentingnya upaya merawat dan melestarikan keberadaan destinasi wisata dengan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat sebagai salah satu atraksi.

Mengutip Butler (1980), Doktor Pariwisata lulusan Universiti Utara Malaysia ini menyebutkan bahwa turis akan meninggalkan destinasi dan mencari destinasi baru jika tidak ada diversifikasi dan inovasi baru yang ditawarkan oleh pelaku wisata.

Lebih lanjut Azhar mengatakan, dalam diskusi berkembang jenis-jenis kearifan lokal yang berpotensi dijadikan sebagai produk atau atraksi baru seperti makanan tradisional, cendera mata, permainan rakyat, ketrampilan hidup, seni dan budaya serta berbagai jenis perayaan keagamaan.

“Kami disini sudah menggagas acara festival Teut Apam yang dulu pernah ada di Sabang,” timpal Sulaiman Daud Tuha Peuet Gampong Aneuk Laot dan diiyakan oleh Fatwa Amri, pelaku wisata yang kini membuka usaha Agro Wisata Putro Ijoe.

Selain even tradisional, terdapat juga berbagai jenis kuliner lokal dapat dijadikan produk wisata. “Kita di Iboih hari ini terkenal dengan wisata bahari, namun berbagai jenis kearifan lokal masih mungkin untuk kita angkat kembali, contoh kita pernah ada makanan khas Lebim Panggang Teu Peulemak,” sambung Muhammad Fadil, Kepala Desa Iboih.

Diakhir acara, Azhar mengingatkan agar warga masyarakat bersinergis dengan pemerintah daerah sehingga industri pariwisata Sabang dapat berkembang lebih maju lagi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh penduduk.

“Pemerintah daerah dalam mengembangkan industri pariwisata perlu melibatkan masyarakat mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap aktivitas pariwisata,” ungkap Azhar. [Aidil/rel]

Related posts