4 faktor pemicu konflik Rohingya menurut Jusuf Kalla

Wapres JK minta warga belajar hadapi bencana dari korban tsunami Aceh
Dokumentasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla memberi sambutan saat acara peresmian wajah baru Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (13/5). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla, mengatakan konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar, tidak hanya disebabkan oleh faktor agama. Menurut dia, ada beberapa faktor lain yang ikut melatarbelakangi, seperti latar belakang sejarah, ekonomi, dan politik.

JK, sapaan akrabnya, mengatakan faktor agama bukan menjadi pemicu utama konflik karena di Kota Yangoon terdapat sekitar 100 masjid. Umat Islam dan Budha pun hidup berdampingan secara damai. “Ada masalah sejarah ketika Inggris menjajah di daerah-daerah situ sampai India, kemudian masalah politik juga, karena masing-masing pimpinan membutuhkan konstituen, masalah agama pasti ada, juga ekonomi berkumpul semua itu masalah,” ujarnya seperti dilansir laman Republika.co.id, Selasa (5/9).

JK sendiri sudah tiga kali berkunjung ke Rakhine State atas nama Palang Merah Indonesia (PMI) pada 2012. Ketika itu, dia membantu para pengungsi yang beragama Islam maupun Budha. PMI bekerja sama dengan Mer C, dan Tahir Foundation menginisiasi pembangunan rumah sakit yang terletak di perbatasan antara perkampungan umat Islam dan Budha. Diharapkan, rumah sakit tersebut dapat menjadi sarana untuk mendamaikan konflik yang terjadi di Rakhine. Sebab, nantinya rumah sakit ini tidak hanya melayani umat Islam saja namun juga umat Budha.

“Rumah sakit itu ada di perbatasan antara kampung Islam dan Budha, artinya supaya melayani dua kelompok di situ, sehingga mudah-mudahan dapat memperbaiki hubungan,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik di Rakhine kembali meletus pada 25 Agustus 2017 menyusul terjadinya serangan di wilayah utara negara bagian itu. Sebanyak 20 pos keamanan polisi di perbatasan Myanmar dan Bangladesh dilaporkan mendapat serangan.

Menurut pasukan militer Myanmar saat itu, ada ratusan orang yang diyakini berasal dari kelompok militan Rohingya melakukan serangan. Beberapa membawa senjata, serta menggunakan bahan peledak buatan sendiri dalam serangan itu.

Pertempuran antara pasukan keamanan Myanmar dan penyerang kemudian terus berlanjut. Tak hanya itu, tentara negara juga melakukan operasi di desa-desa yang menjadi tempat tinggal penduduk dari etnis tersebut di sejumlah desa dan wilayah Rakhine.

JK mengimbau seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terpicu dengan berbagai konflik yang mengatasnamakan agama. Pasalnya di Indonesia, Muslim dan Budha hidup berdampingan secara damai. Bahkan umat Budha yang ada di Indonesia juga mengutuk konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. []

Related posts