JK pimpin sidang majelis umum PBB ke 72, Indonesia ingin jadi anggota DK PBB

JK pimpin sidang majelis umum PBB ke 72, Indonesia ingin jadi anggota DK PBB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju kantor PBB (Dok Media Wapres)

New York (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memimpin delegasi Indonesia dalam sidang majelis umum PBB ke-72 yang diadakan di New York, Amerika Serikat.

Dikutip dari tim media wapres, Selasa (19/9), atau Senin (18/9) waktu setempat, Wapres JK saat ini dalam perjalanan menuju markas PBB didampingi beberapa orang.

Dalam foto, JK terlihat rapih mengenakan setelan jas berwarna hitam dan dasi berwarna merah marun.

Ia pun berjalan kaki didampingi kepala Sekretariat Wapres, Mohamad Oemar, dan mendapatkan pengawalan ketat dari tim paspampres saat berjalan di trotoar kota New York hingga menyeberangi jalan raya.

JK tampak berbincang bincang dengan dan sesekali melontarkan senyuman sambil berjalan.

Dilansir laman Kumparan.com, dalam pertemuan tingkat dunia ini, JK akan melontarkan isu rencana pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, perdamaian dan keamanan internasional, pembangunan keberlanjutan, kemajuan hak asasi manusia (HAM) dan mengenai reformasi PBB.

Dengan masuk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, JK ingin agar Indonesia dapat berkontribusi memberikan kebijakan yang mendunia.

“Struktur UN ini kan sidang umum, kemudian seperti council. Kalau council kan standby terus setiap hari bisa bicara dan itu menentukan untuk hal-hal (yang dibicarakan) yang current issue,” kata JK.

“Karena itu penting Indonesia, di samping ini kita sudah pernah jadi anggota, seperti untuk menentukan suatu kebijakan kebijakan mendunia,” lanjut dia.

Untuk diketahui, keputusan Anggota Dewan Keamanan Tidak Tetap periode 2019-2020 ini akan diputuskan pada 2018 mendatang.

Indonesia galang dukungan

Pemerintah Indonesia masih menggalang dukungan dari negara-negara lainnya untuk mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2019-2020. Jika terpilih, Indonesia pun akan mengirimkan 4.000 penjaga perdamaian.

“Kita kan punya visi 4.000 peacekeepers. Itu salah satunya. Selain itu ya isu-isu keamanan global itu akan menjadi isu yang kita ikut berkontribusi mencarikan solusinya,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia A.M Fachir dikutip dari Republika.co.id, Selasa (19/9).

Fachir mengatakan, selama ini Indonesia berkomitmen untuk turut menjaga dan menciptakan perdamaian serta keamanan dunia. Hal inipun dibuktikan dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke berbagai negara.

Menurut dia, jumlah pasukan perdamaian yang dikirimkan cukup besar. Bahkan, Indonesia masuk dalam delapan terbesar pengiriman pasukan perdamaian.

Karena itu, pemerintah juga masih mencari dukungan dari negara lain dalam pencalonan ini melalui sidang Majelis Umum PBB di New York. Menurut dia, lebih dari setengah negara anggota PBB pun telah memberikan dukungannya kepada Indonesia. []

Related posts