Tentara AS diduga menyusup, Pengamat: Pantas dibawa ke jalur hukum militer dunia

Mengukur kekuatan TNI dalam perang nuklir Korut
TNI menggelar alutsista baik darat, laut maupun udara pada peringatan HUT ke-72, di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, Banten, Kamis (5/10). (Sindonews)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pengamat militer dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sidratahta Mukhtar, menyarankan TNI bersikap tegas terhadap dua tentara Amerika Serikat (AS) berinisial ZM dan BM yang nekat menyusup ke acara HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten.

Menurut Sidratahta, ZM dan BM sangat mustahil datang secara tiba-tiba tanpa izin komandannya. Dengan demikian, pantas jika kasus tersebut dibawa ke jalur hukum militer dunia demi menjaga muruah TNI di mata dunia.

Apalagi sikap pertahanan AS sering kadang berlebihan, pernah terjadi embargo militer AS kepada TNI.

“Jika tidak, maka wibawa TNI sebagai tentara profesional jadi taruhannya. Jadi isu penyusupan bisa dimanfaatkan guna menunjukkan kewibawaan TNI sebagai penjaga utama kedaulatan republik ini,” kata Sidratahta seperti dilansir Okezone, Minggu (8/10).

Alumni Studi Pertahanan APCSS Komando Pasifik AS di Hawai itu melanjutkan, acara HUT TNI menjadi momentum yang tepat bagi negara lain untuk mengintip kekuatan pertahanan Indonesia karena segala keahlian serta beragam alusista yang dimiliki dipamerkan.

“Diplomasi pertahanan kita tak boleh lembek, tapi harus gunakan strategi pertahanan yang futuristis sebagai pemimpin ASEAN dan negara kuat di kawasan serta calon negara anggota Dewan Keamanan PBB ke depan,” tegasnya.

Seperti diketahui, dua anggota militer AS itu diamankan karena menyusup pada Rabu 4 Oktober 2017, atau tepat sehari sebelum pelaksanaan hari puncak HUT ke-72 TNI. Keduanya langsung diserahkan ke Kedubes AS setelah selesai diinterogasi.

Berdasarkan pengakuan, mereka datang ke Indonesia menggunakan visa on arrival pada 15 September 2017 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan menginap di Hotel Ritz Carlton Jakarta. []

Related posts