AS belum jelaskan penyebab penolakan Panglima TNI, DPR: Layangkan nota protes

Panglima TNI harus jelaskan institusi mana yang impor senjata ilegal
Tempo.co

Jakarta (KANALACEH.COM) – Amerika Serikat masih belum menemukan sebab dari adanya pelarangan yang disampaikan secara mendadak kepada Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, untuk memasuki wilayah AS.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang telah berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Besar AS untuk RI, maupun pemerintah AS secara langsung.

“Mereka menyampaikan sedang berkoordinasi mencari tahu penyebabnya seperti apa,” ujar Retno di Ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (24/10) dilansir Viva.co.id.

Menurut Retno, secara formal, Indonesia dan AS sudah menganggap masalah ini selesai. Sebab, Kedubes AS telah menyampaikan permintaan maaf, juga penyesalan, atas insiden yang terjadi pada Sabtu (21/10).

Retno menyampaikan bahwa kedua negara juga terus berketetapan sebagai rekanan yang sama-sama strategis.

“Kalau terkait dengan konferensi, sudah tidak terkejar lagi. Tetapi, intinya adalah bahwa kunjungan (panglima TNI ke AS) kapan pun, mereka akan menyambut dengan hangat,” ujar Retno.

Meski demikian, Retno menyampaikan, Indonesia tetap menuntut penjelasan resmi atas sebab pelarangan Gatot.

Retno menyampaikan, Panglima Angkatan Bersenjata AS, Joseph Dunford, juga dituntut untuk melakukan komunikasi langsung dengan Gatot guna membuat penyelesaian masalah semakin jelas.

“Komunikasi langsung antara dua jenderal ini sangat membantu untuk menyelesaikan masalah,” ujar Retno.

Layangkan nota protes

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengungkapkan Pemerintah Indonesia seharusnya dapat melayangkan nota protes terkait penolakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo masuk ke Amerika Serikat.

“Sudah selesai kan ya kalau tanggapan saya mestinya peristiwa itu bukan minta klarifikasi tapi bisa melayangkan nota protes lah,” kata Fadli Zon disela-sela meninjau lokasi proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Banda Aceh, Senin (23/10).

Fadli menyayangkan sikap Pemerintah AS atas apa yang terjadi terhadap penolakan tersebut. “Jangan ada negara yang merasa superior,” tegasnya.

Diketahui Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan berangkat ke AS atas undangan Jenderal AS Joseph F Dunford Jr selaku Kepala Staf Gabungan Militer AS.

Gatot hendak menghadiri konferensi antiterorisme, Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) pada 23-24 Oktober di Washington DC.

Ia berangkat dengan maskapai Emirates pada Sabtu (21/10) pukul 17.50 WIB. Namun ada pemberitahuan dari Custom and Border Protection AS bahwa dia tak boleh memasuki wilayah AS. [Fahzian Aldevan]

Related posts