Kunjungan wisman ke Aceh anjlok 27,35 persen

Seorang wisatawan berfoto di antara deretan bendera Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). (Antara Foto)

Kutacane (KANALACEH.COM) – Hingga triwulan ketiga tahun ini jumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Aceh untuk berlibur ke sejumlah destinasi wisata anjlok 27,35 persen.

“Secara kumulatif wisman Januari-September 2017 turun 27,35 persen, dibanding periode yang sama tahun 2016,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin melalui sambungan telepon di Aceh Tenggara, Kamis (2/11).

Ia merinci, jumlah turis asing yang masuk melalui pintu kedatangan di provinsi paling Barat di Indonesia tersebut hingga triwulan ketiga tahun ini tercatat cuma 23.082 orang.

Sedangkan tahun lalu tercatat lebih banyak 31.773 orang dengan asal menurut kebangsaan dari 10 negara terbesar ke Aceh, baik dari negara di Asia Tenggara maupun benua lain termasuk Eropa.

Untuk tahun ini, wisman terbesar masih didominasi negeri jiran asal Malaysia dengan jumlah 16.798 orang, turis dari Australia tercatat 1.252 orang, dan turis dari Tiongkok 600 orang.

Lalu wisman Filipina 504 orang, turis Perancis sebanyak 286 orang, Jerman tercatat 285 orang, turis Inggris 259 orang, Selandia Baru 242 orang, Amerika Serikat 236 orang, dan India tercatat 226 orang.

“Kami berharap Sail Sabang 2017 dilaksanakan pemerintah di akhir bulan ini, bisa meningkatkan kunjungan wisman ke Aceh. Begitu juga wisatawan domestik,” terang Wahyudin.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pernah memberi tanggapan kunjungan wisman mengalami tren menurun dengan mengatakan, penurunan kunjungan tersebut tidak bisa dilihat satu sisi.

Tetapi, lanjutnya, penurunan wisman ke Aceh dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor ekonomi, dan musim di luar negeri terutama dari benua Eropa.

“Juli hingga Desember, adalah musim mereka (orang Eropa) berlibur. Jika ingin lihat, angka riilnya, kita gunakan Juli hingga Desember,” tegasnya.

Irwandi mengklaim, pihaknya sangat serius memperhatikan berbagai fasilitas di destinasi wisata terutama kebersihan seperti di tempat pelayanan publik yakni toilet dan kamar mandi.

“Kita juga harus memperbaiki prilaku, seperti membuang sampah tak boleh lagi sembarangan,” kata Gubernur Aceh Irwandi. [Antara]

Related posts