Generasi muda penerus kemerdekaan

Generasi muda penerus kemerdekaan
Ade Bastian Winanda Ocha.

10 November selalu menjadi momentum yang sangat luar biasa, dimana selalu diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa-jasa para pahlawannya.

Hampir di seluruh pelosok daerah di wilayah Indonesia memperingati sebagai hari pahlawan nasional, tanpa terkecuali di Aceh.

Bagaimana dahulu para pahlawan berperang merebut kemerdekaan Indonesia dengan mengusir para penjajah menggunakan senjata ala kadarnya yang ingin menguasai bumi pertiwi.

Terlepas dari itu semua, hari ini Indonesia telah merdeka selama 72 tahun, namun makna kemerdekaan yang sesungguhnya belum terealisasikan sampai detik ini.

Seorang pahlawan sering dikaitkan sebagai orang yang telah berperang melawan penjajah, namun pada masa sekarang untuk menjadi pahlawan apakah harus berperang melawan menggunakan senjata juga? Tidak, karena Negara Indonesia sudah aman, tentram, dan damai.

Lantas bagaimana untuk menjadi seorang pahlawan? Pada masa milenial sekarang ini, kita lah para generasi muda, generasi penerus kemerdekaan sesungguhnya yang akan menjadi pahlawan untuk sekarang, dan pada masa yang akan datang.

Oleh karena itu, mari kita para pemuda Indonesia menjaga kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh mereka yang telah mengorbankan pikiran, tenaga, keluarga bahkan jiwa raga mereka.

Saya selalu percaya bahwa para pemuda bangsa Indonesia mempunyai dua cara untuk menjadikan Indonesia sesuai yang diharapkan oleh para pahlawan yang gugur dimedan perang, yaitu pertama, menuntut perubahan dan yang kedua menciptakan perubahan itu sendiri.

Serta jangan takut akan perubahan, kita semua mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan memperoleh sesuatu yang jauh lebih baik lagi.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan bahwa sejarah indonesia ialah sejarah angkatan muda. Menurut sastrawan Indonesia ini, hanya kalangan muda yang mampu mengerakkan dan menciptakan sejarah.

Lihat saja Tetralogi Pulau Buru yang menghisahkan tentang Minke, seorang murid sekolah menengah yang kemudian sadar akan posisi bangsanya, yang kemudian mulai merintis pembangunan kebangsaan di Indonesia.

Sebenarnya siapa pemuda Indonesia itu? Apakah pemuda sama dengan masa muda yang dibatasi umur? Berdasarkan Undang-undang Kepemudaan Nomor 40 Tahun 2009, pemuda didefinisikan sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan, berusia 16-30 tahun.

Konsepsi ini ingin menyatakan bahwa masa muda merupakan periode peralihan dari dunia kanak-kanak menjadi dewasa.

Sejarawan Perancis; Philip Aries dalam karyanya “Centuries Of Childhood” mengatakan bahwa konsepsi tentang masa kanak-kanak sebagai ranah yang terpisah dari dunia orang dewasa.

Tanpa adanya pemuda takkan adanya kemerdekaan Indonesia, karena tidak ada yang menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

Menurut Onghokham, masa itulah yang membentuk pemuda dengan sifatnya yang revolusioner. Hari ini kita semua para pemuda, melalui pendidikan kita semua dapat menjaga kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya, baik dari dalam (nasional) maupun dari luar (internasional).

Kematangan intelektual para pemuda bangsa Indonesia, harus menjadi ciri khas bangsa ini dalam memperjuangkan kemerdekaan. Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian sama saja dengan ternak, karena fungsi hidupnya hanya berternak diri (Pramoedya Ananta Toer).

*Penulis merupakan Ketua Komunitas Epistemik Obor Darussalam dan mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unsyiah.

Related posts