Bangkit dari keterpurukan, saatnya perempuan Aceh berkarya

Bangkit dari keterpurukan, saatnya perempuan Aceh berkarya
Konferensi pers perempuan berkarya di hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (4/12). Dalam konferensi pers itu diisi oleh artis nasional asal Aceh, Nova Eliza (tengah). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Perempuan Aceh sangat tangguh dalam menghadapi rintangan dan tantangan semasa hidupnya saat terjadi konflik di Tanah Rencong ini. Menurut Pendiri Yayasan Suara Hati Perempuan, Nova Eliza mengatakan sudah saatnya perempuan Aceh kembali bangkit dari keterpurukan dan berkarya.

“Perempuan Aceh memang dikenal tangguh, tapi ke depan harus dikenal lagi dengan karyanya,” kata Nova saat mengelar konferensi pers di Hermes Hotel Banda Aceh, Senin (4/12) sore.

Maka dari itu, pada 14 Desember 2017 nanti pihaknya akan menggelar acara Perempuan Berkarya di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh dengan berbagai rangkaian kegiatan termasuk menghadirkan beberapa artis ibu kota, pengusaha, aktivis perempuan dan akademisi.

Tujuannya, kata Nova ialah agar perempuan Aceh lebih aktif dan bisa menukar pendapat maupun pikiran.

“Banyak yang kita ketahui perempuan Aceh yang mengalami kekerasan, setidaknya acara ini mampu mengedukasi diri sendiri ke hal positif,” kata artis kelahiran Aceh 4 Juni 1980 itu.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perempuan Pemberdayaan dan Perlindungan anak, Syarbaini mengatakan hingga saat ini cukup tinggi kekerasan yang terjadi terhadap perempuan-perempuan Aceh. Ia menilai hal itu tidak lepas dari pengawasan dari orang tua itu sendiri.

Belum lagi, kata dia, kasus penceraian dalam rumah tangga. Bahkan sangat banyak ditemukan perempuan Aceh yang single parent yang berdiri sendiri menghidupi anak-anaknya.

“Itu sebenarnya tugas kita bersama bagaimana membantunya, apalagi perempuan Aceh yang terkena kekerasan,” kata Syarbaini.

Belum lagi kata dia perempuan yang masih tersisa masa konflik dahulu ada sebagian masih bertahan hingga saat ini namun sebagian memang tidak tersentuh sama sekali.

“Pemerintah dan juga LSM Perempuan dan seluruh masyarakat untuk merangkul mereka agar tidak sendiri,” ajaknya. [Fahzian Aldevan]

Related posts