Tips mudahkan tuna netra mengetahui nilai mata uang rupiah

Tips mudahkan tuna netra mengetahui nilai mata uang rupiah
Seorang tuna netra meraba garis di sudut uang rupiah tahun 2016 untuk memudahkan mengetahui nilai mata uang, Kamis (14/12). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tepat sebelah kanan dan kiri di mata uang rupiah (mata uang Indonesia) asli terdapat garis yang berbeda-beda, hal itu tergantung dari nilai mata uangnya.

Garis yang terdapat dalam setiap mata uang rupiah baru (tahun emisi 2016) ini sangat membantu para tuna netra untuk mengetahui nilai jumlah mata uang yang mereka miliki.

“Garis yang ada dipinggir mata uang rupiah sangat membantu para tuna netra untuk bisa mengetahui nilai mata uang, dengan cara mereka merabanya,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Ahmad Farid saat mensosialisasikan ciri khas mata uang rupiah emisi 2016 kepada puluhan para tuna netra dari Banda Aceh dan Sigli di aula kantor BI Aceh, Kamis (14/12) dalam siaran persnya.

Ahmad Farid menyebutkan, dalam mata uang rupiah terdapat garis yang berbeda-beda seperti pada uang Rp 1.000 memiliki tujuh garis, Rp 2.000 enam garis, Rp 5.000 lima garis, Rp 10.000 empat garis, Rp 20.000 tiga garis, Rp 50.000 dua garis dan Rp 100.000 hanya memiliki satu garis.

Berbeda dengan mata uang sebelumnya, dimana kalau diraba akan terasa tanda bulat, segitiga dan persegi empat. Tetapi mata uang baru ini mempunyai garis pinggir serta juga sedikit agak kasar pada gambar pahlawan dan angka nominalnya.

“Uang baru sangat kasar gambar pahlawan dan angkanya, berbeda dengan sebelumnya, ini sangat membantu para penyandang disabilitas, khususnya tuna netra,” jelasnya.

Ahmad Farid juga mengatakan, sosialisi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian mereka kepada kaum disabilitas, dengan terbitnya mata uang yang baru ini diharapkan kaum disabilitas ikut mengetahui uang rupiah asli.

“Kita harapkan nantinya kawan-kawan Persatuan Tuna Indonesia (Pertuni) Aceh akan mengajak teman lain untuk mengajarkan kepada mereka, karena kami ingin memberdayakan seluruh anggota Pertuni supaya lebih mandiri,” harap Ahmad Farid.

Sementara itu, Ketua Pertuni Aceh, Idris mengharapkan agar BI selalu memperhatikan mereka serta terus mendampingi para tuna netra sehingga kedepan bisa lebih maju.

“Kami harapkan kepada BI dan semua pihak agar mendampingi kami selalu agar lebih maju,” pinta Idris. [Aidil/rel]

Related posts