13 tahun tsunami, pameran foto sarana melihat kemajuan Aceh

13 tahun tsunami, pameran foto sarana melihat kemajuan Aceh
Ilustrasi - Pengunjung menyaksikan foto bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu dalam Pameran dan Festival Kebudayaan Aceh dan Jepang di gedung Escape Building, banda Aceh, Senin (22/12/2014). (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh mengapresiasi pameran foto bersama yang diselenggarakan oleh lintas komunitas fotografi. Karya-karya dari para fotografer diyakini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjalin semangat kebersamaan untuk suksesnya pembangunan Aceh di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, membacakan sambutan tertulis Wakil Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, saat membuka secara resmi Pameran Photo Bersama Lintas Komunitas dan Lintas Profesi. Kegiatan yang mengangkat tema Aceh Today itu dipusatkan di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Rabu (20/12).

“Terima kasih kepada fotografer Aceh yang terlibat dalam pameran ini. Semoga pesan moral yang disampaikan pada pameran ini dapat diterima oleh masyarakat kita, sehingga masyarakat Aceh semakin memahami pentingnya kebersamaan dalam mendukung suksesnya pembangunan di daerah ini,” ujar Reza.

Tak semata menunjukkan kualitas seni fotografi yang dimiliki para fotografer Aceh, lebih dari itu, pameran ini diyakini sarat dengan pesan moral untuk disampaikan kepada masyarakat, di antaranya sebagai sarana saling mengingatkan bahwa bencana besar pernah memporak porandakan Bumi Serambi Mekah.

“Namun dengan semangat pantang menyerah Aceh terus berbenah sehingga akhirnya mengalami kemajuan pesat seperti yang kita rasakan sekarang ini,” katanya.

Selain itu, pameran foto dapat memberi pemahaman tentang kebencanaan dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, karena Aceh merupakan daerah yang berada dalam kawasan ring of fire, sehingga sangat rawan bencana.

“Meski demikian, kita jangan trauma atau selalu dicekam ketakutan. Pengetahuan yang baik tentang masalah kebencanaan tentu akan dapat membantu kita untuk memahami cara-cara terbaik dalam penanggulangan bencana,” imbuh Reza.

Pameran foto juga dianggap sebagai sarana yang sangat tepat untuk melihat kemajuan yang dicapai Aceh dalam kurun 13 tahun terakhir.

Pelaksanaan pameran foto ini diharapkan dapat menyampaikan tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung gerak pembanguan di Aceh. Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan diyakini mampu menghasilkan pembangunan yang baik.

Setelah 13 tahun Tsunami Aceh

Aceh hari ini tentu tidak bisa dipisahkan dengan Aceh masa lalu, yang berisi berbagai kenangan dan cobaan. Salah satu ingatan yang membayang dalam benak masyarakat Aceh adalah bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 13 tahun silam.

Peristiwa itu merupakan salah satu bencana terbesar dalam sejarah dunia dengan jumlah korban yang sangat banyak, mencapai 200 ribu orang. Gelombang raya tsunami itu bahkan berimbas ke negara-negara lain, seperti Malaysia, Thailand, Sri Langka dan India.

Melihat kerusakan yang diakibatkan tsunami, sulit membayangkan Aceh bisa bangkit dalam waktu singkat. Namun berkat kuatnya solidaritas internasional, dukungan untuk Aceh terus mengalir, sehingga dalam waktu empat tahun, berbagai perbaikan telah tampak di Bumi Serambi Mekah.

Sekarang, setelah 13 tahun tsunami, pembangunan Aceh semakin menunjukkan progres mengagumkan. Mereka yang tidak tahu tentang cerita tentang tsunami Aceh tentu akan sulit percaya bahwa Aceh pernah mengalami kerusakan yang amat parah akibat bencana.

“Beruntung ketajaman mata lensa teman-teman fotografer telah merekam semua perkembangan yang terjadi di Aceh selama ini. Dari hasil bidikan lensa kamera para fotografer ini, masyarakat dapat mengetahui dinamika pembangunan Aceh dari waktu ke waktu. Di sinilah kita dapat memahami betapa pentingnya peran para photografer dalam mengabadikan berbagai momen bersejarah yang ada di sekitar kita,” demikian Reza Fahlevi, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata. [Aidil/rel]

Related posts