Kisah Eliana kehilangan 10 keluarganya saat tsunami

Kisah Eliana kehilangan 10 keluarganya saat tsunami
Eliana (57) yang kehilangan 10 keluarganya akibat kejadian tsunami di Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

MATANYA sedikit berkaca, suaranya bergetar saat memulai pembicaraan kejadian tsunami 26 Desember 2004 silam.

Eliana (57) usai membacakan doa di kuburan massal Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Selasa (26/12), langsung mengatakan bahwa 10 keluarga tidak ditemukan jasadnya hingga hari ini saat bencana tsunami 13 silam saat diterpa Aceh.

10 keluarganya itu yakni anaknya, adik kandung dan juga cucunya. Saat kejadian Eliana tidak ada bersama dengan keluarganya di Banda Aceh tepatnya di Cot Lamkuweng Banda Aceh. Saat itu ia sedang berada di Bireuen.

“10 keluarga saya hilang, rumah rata dengan tanah. Saya selamat karena saat kejadian sedang berada di Bireuen,” kata Eliana membuka pembicaraan saat dijumpai Kanalaceh.com di kuburan massal, Ulee Lhe, Banda Aceh.

Ia mengetahui bahwa ada tsunami di Banda Aceh melalui berita, ia langsung menuju ke Banda Aceh yang waktu itu akses komunikasi putus total sehingga Eliana sangat sulit menuju ke Banda Aceh.

“Pas lihat diluar pikiran manusia semua rata dengan tanah apalagi di Ulee Lheu,” kenang Eliana.

Meskipun begitu, Eliana tetap mencari keluarga bahkan beberapa hari dia meluangkan waktu khusus mencari dari barak ke barak mayat korban tsunami dengan harapan menemukan keluarga.

“Liat kondisi porak poranda, untuk hidup memang tidak ada harapan lagi, namun waktu itu saya berharap jasadnya ditemukan,” kata Eliana dengan mengeluarkan air matanya.

Kini Eliana hanya bisa mendoakan untuk 10 keluarga itu agar dilapangkan kuburnya.

“Semoga terima di sisi Allah SWT dan diberikan lapang kuburnya,” doanya. [Fahzian Aldevan]

Related posts