Jumlah Orang Utan menipis di Aceh, aktivis minta izin perusahaan distop

Jumlah Orang Utan menipis di Aceh, aktivis minta distop izin perusahaan
Puluhan aktivis lingkungan dari Forum Orang Utan Aceh (Fora) melakukan unjuk rasa di Bundaran Simpang Muhammad Jam, Banda Aceh, Selasa (30/1). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peringati Hari Primata Indonesia, puluhan aktivis lingkungan dari Forum Orangutan Aceh (Fora) menggelar unjuk rasa kampanye selamatkan Orang Utan di Bundaran Simpang Muhammad Jam, Banda Aceh, Selasa (30/1).

Dalam aksi bertemakan “Saatnya Berkomitmen Melesetarikan Orangutan dan Habitatnya” itu, massa menyampaikan sikap protes terhadap semakin menipisnya populasi Orang Utan yang ada di Provinsi Aceh.

Koordinator Aksi, Idir Ali mengatakan, Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai keanekaragaman jenis primate. Di seluruh kepulauan Indonesia dapat dijumpai lebih dari 40 jenis primata, mulai dari kera besar, Orang Utan Sumatera hingga jenis primata terkecil yaitu, Tarsius.

“Dalam daftar, 25 primata terancam punah di dunia salah satunya Orang Utan Sumatera. Tentunya ini bukan sebuah prestasi melainkan kita gagal melindungi kekayaan hayati negeri sendiri,” kata Idir kepada wartawan.

Idir menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan Orang Utan Sumatera terancam punah, antara lain kerusakan habitat akibat alih fungsi lahan, perdagangan, dan perburuan serta aktifitas illegal lainnya.

“Kita ingin menyerukan kepada seluruh masyarakat, Pemerintah Aceh dan seluruh stekholder agar menjaga dan melestarikan orang utan dan beberapa habitatnya,” jelasnya.

Dikatakan Idir, berdasarkan dari data Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP) yang berhasil dihimpun, populasi Orang Utan di Provinsi Aceh di kawasan Hutan Seulawah sudah punah.

Sementara di Leuser dikategorikan populasi orang hutan masih baik dan harus dilestarikan. “Di Seulawah kita tidak bisa menemui lagi mereka di sana. Habitatnya sudah punah,” tutur Idir.

Maka, sebagai aset alam, masyarakat Aceh diimbau untuk menjaga dan melestarikan Orang Utan. Pihaknya berharap kepada semua elemen pemerintahan maupun masyarakat agar  menyetop izin perusahaan baik itu kelapa sawit, pertambangan dan beberapa lainnya.

Dalam aksi tersebut, massa turut membawa sejumlah umbul-umbul berupa poster dan spanduk. Massa turu melakukan erta aksi teaterikal beceritakan Orang Utan yang menjerit karena populasi semakin punah akibat aksi pemburuan liar.

“Selamatkan Orang Utan Sekarang”, “Stop Tebang Hutan Kami”, “Manusia Butuh Hutan, Hutan Butuh Orang,” bentuk sikap protes mereka dituliskan dalam bentuk poster. [Fahzian Aldevan]

Related posts