Nualian, bocah penderita kanker akhirnya berobat ke Banda Aceh

Nualian (8 tahun) bocah penderita kanker asal Nagan Raya tiba di rumah Sakit Zainal Abidin di dampingi founder C-Four, Ratna Eliza dan Pendamping Sosial PKH Kecamatan Beutong, Oga Umar Dhani.(Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Nualian (8 tahun) bocah kecil kurang mampu yang menderita kanker as Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh telah dijemput langsung oleh Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya drg Doni Asrin ke rumahnya, Senin, (2/4).

Setelah dilakukan penjemputan, hari yang sama Nualian kemudian langsung dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. drg Doni mengatakan, pihaknya akan mendampingi pengobatan Nualian hingga tuntas di Banda Aceh.

Baca: Nualian, bocah miskin penderita kanker butuh uluran tangan

“Pasien ini kita rujuk ke Banda Aceh guna memperoleh perawatan terbaik dari spesialis khusus,” katanya, Selasa (3/4).

Dalam perjalanan ke Banda Aceh, Nualian juga didampingi oleh seorang Pendamping Sosial PKH Kecamatan Beutong, Oga Umar Dhani.

Setelah sampai di Banda Aceh, Nualian kemudian disambut oleh relawan dari yayasan C-Four, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendampingan penderita kanker selama pengobatan. Nualian dan keluarga kemudian disediakan sebuah kamar di rumah singgah C-Four untuk tempat tinggal selama pengobatan berlangsung.

“Selama berobat, adik Nualian dan  keluarga bisa tinggal di sini, Relawan C-Four juga akan mendampingi selama pengobatan nanti,” kata founder C-four, Ratna Eliza saat ditemui Kanalaceh.com di dirumah sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, Selasa (3/4).

Sebelumnya diketahui, sejak dibukanya donasi untuk pengobatan Nualian, banyak dermawan yang telah membantu mengirim bantuan untuk kesembuhan Nualian.

Bedasarkan keterangan dari Koordinator Kabupaten PKH Nagan Raya, Fathurrahman, selaku pihak yang membuka donasi, total sumbangan yang telah terkumpul hingga 2 April 2018 sudah mencapai Rp 5.700.000,-. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pengobatan Nualian dan biaya neneknya yang mendampingi saat pengobatan.

“Jika nanti ada lebih, maka akan kita gunakan untuk keperluan pendidikan Nualian,” katanya. [Fahzian Aldevan]

Related posts