Nualian, bocah miskin penderita kanker butuh uluran tangan

Nualian (8 tahun) bocah penderita kanker butuh bantuan dan iuran untuk pengobatannya. Saat ini, Nualian hanya tinggal berdua bersama neneknya Sawidah (67 tahun) di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.(Ist)

Nagan Raya (KANALACEH.COM) – Diusianya kedelapan tahun Nualian, begitu kuat dan tegar jalani hidupnya. Bocah kecil yang berkulit sawo matang ini sesekali tersenyum lepas, ia sama seperti anak-anak diusianya yang ingin bermain dan bercanda gurau.

Namun dibalik senyum manisnya, Nualian begitu kuat menahan rasa sakit yang selalu menghantam dirinya. Dokter telah memvonis Nualian menderita penyakit kanker diwajahnya yang saban hari kian membesar.

Rasa sakit dan pahit yang dialami Nualian tidak berhenti, ditambah sejak umur 60 hari setelah kelahiran, ibunya Fatimah Zuhra meninggal dunia dan pergi untuk selama-lamanya. Selain itu Nualian juga kehilangan sang ayah, Junaidi, yang memilih pergi meninggalkannya setelah sepuluh  hari ibunya Nualian tutup usia.

Saat ini, Nualian hanya tinggal berdua bersama neneknya Sawidah (67 tahun) di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.

Sawidah mengatakan, cucunya Nualian mulai menderita penyakit diwajahnya sejak umur 4 bulan, Nualian awalnya merasa sakit di pipi kanan karena tumbuh benjolan waktu itu masih kecil. Namun saat ini benjolan tersebut telah membuat sebelah mata Nualian sulit untuk melihat.

Kesedihan Sawidah bertambah saat cucunya Nualian yang mulai minder saat berangkat sekolah.

“Saat ini duduk di kelas dua SDN Pante Ara. Selama di sekolah, Nualian minder dengan anak-anak lain karena penyakit dideritanya semakin membesar,” kata Sawidah, Minggu, (1/4).

Sawidah, selama ini telah mencoba mengobati penyakit yang diderita sang cucu. Namun, karena keterbatasan ekonomi, dia hanya membawa cucunya ketempat pengobatan tradisional.

Pernah suatu hari, Nualian dibawa ke dokter oleh saudara neneknya. Kata dokter, Nualian kemudian divonis menderita kangker. Namun karena kekurangan biaya, pihak keluarga tidak lagi melanjutkan pengobatan Nualian.

“Padahal saya ingin mengobatinya ke dokter, cuma kami belum ada biaya,” ungkap Sawidah.

Sawidah mengaku sangat berharap ada pihak yang membantu biaya pengobatan Nualian. Karena saat ini, hanya Nualian yang menemaninya di rumah.

Sementara itu, Koordinator Kabupaten PKH Nagan Raya Fathurrahman mengatakan, Nualian saat ini sudah tercatat sebagai siswa penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) Kemensos RI dan pihaknya berjanji akan membantu advokasi pengobatan Nualian.

“Kita berharap pemerintah daerah memperhatikan terhadap warga kurang mampu yang mengalami penyakit dan membutuhkan biaya besar ini,” harapnya.

Untuk itu bagi para dermawan yang ingin menyumbangkan dana untuk biaya pengobatan Nualian dan biaya sang nenek  selama di rumah sakit dapat mengirimkan donasinya ke rekening Pendamping Sosial PKH atas nama Oga Umar Dhani dengan nomor rekening: 3522-01-021104-53-7 (BRI) untuk konfirmasi hubungi nomor HP:082366400323.[Fahzian Aldevan]

Related posts