Hutan di Aceh mulai kering

Perusak Hutan Pining Gayo Lues didenda Rp10 juta
Ilustrasi - Kawasan TNGL yang rusak di Kabupaten Gayo Lues. (Mongabay.co.id/Junaidi Hanafiah)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh menyatakan hutan dan lahan, terutama yang bergambut mulai mengering pada sebagian wilayah di Aceh.

“Hadirnya titik panas otomatis memberi tanda, bahwa hutan di Aceh mulai kering,” jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu (14/4) seperti dilansir laman Antara.

Menurutnya, hujan yang turun di berbagai kabupaten/kota di Aceh dalam beberapa pekan terakhir dengan curah ringan dan sedang, merupakan hujan equatorial. Diketahui, hujan equatorial tidak dialami semua provinsi di Indonesia, melainkan hanya beberapa daerah termasuk Aceh.

“Fenomena Equatorial, sudah berlalu. Kini di Aceh, kita prediksi curah hujan semakin berkurang di sejumlah wilayah. Maka yang muncul titik panas,” katanya.

Seperti diketahui, hasil pendeteksian lewat sensor modis di satelit menyatakan, lima titik panas di Aceh muncul dalam dua hari berturut-turut, yakni Selasa (10/4) sore, dan Rabu (11/4) pagi. Kelima titik panas itu, terpantau di dua kabupaten di Aceh. Keempat titik panas, di antaranya di daerah dataran tinggi, yakni Bener Meriah dan satu titik panas di Aceh Utara.

“Kami imbau bagi warga agar selalu berhati-hati dengan api, baik di rumah atau di pekarangan. Begitu juga masyarakat yang ingin membuka lahan, tidak membakar,” tegas Zakaria. []

Related posts