Di Gayo Lues, Teuku Riefky ingatkan tentang bahaya medsos pada anak

(photo:Kabarbireuen.com)

Blangkejeren (KANALACEH.COM) – Anggota DPR-RI, Teuku Riefky Harsya meminta para orangtua untuk selalu mengawasi anak dalam menggunakan smartphone dan media sosial (medsos) yang berpotensi mengganggu tumbuh kembang mental dan karakter anak.

“Ayo awasi anak kita menggunakan media sosial. Kemajuan teknologi yang pesat tanpa dibarengi pengawasan orangtua, akan berimbas negatif pada anak-anak kita,” ujar anggota DPR-RI, Teuku Riefky Harsya di depan 150 tokoh masyarakat Gayo Lues saat menggelar seminar empat pilar kebangsaan yang mengangkat tema ‘Cerdas Bermedsos Guna Melahirkan Anak yang Cerdas dan Cinta Tanah Air’, Kamis (19/4) di salah satu hotel di Gayo Lues.

Khususnya, lanjutnya, terhadap anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun, penggunaan teknologi yang tidak tepat, akan membahayakan masa depan mereka.

“Karena, diusia itu, saat mereka mencari jati diri, jika meraka salah mendapat teman dan informasi, maka rusaklah akhlak mereka,” sebut politisi Asal Aceh ini.

Di media sosial itu, tambahnya, banyak tulisan, gambar dan video, yang tidak layak ditonton seusia mereka. Jika dibiarkan, tidak heran, banyak siswa yang berani melawan gurunya, ada siswa siswi bercumbu dan berkelakukan tak senonoh di tempat ibadah, bahkan ada sepasang anak SMP yang menikah diusia 15 tahun.

“Ini pasti mereka ketahui, di media sosial, tidak mungkin ini diajarkan. Sebelum terlambat, maka harus kita awasi anak-anak kita,” katanya.

Meski begitu, Riefky tidak menampik bahwa, media sosial juga memberikan ilmu dan hal positif pada anak. Salah satunya, tentang, pemahaman empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang–Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tidak semua jelek, banyak juga yang baik, seperti ceramah, cara menghafal al-quran, hingga aplikasi yang membantu siswa belajar, bahkan tentang wawasan kebangsaan” ungkapnya.

Untuk itu, Teuku Riefky mengingatkan kepada para orangtua senantiasa bahkan lebih meningkatkan pengawasan dan selalu menanamkan empat pilar kebangsaan pada anak sejak dini.

“Saya berharap, dengan adanya acara empat pilar kebangsaan bisa menguatkan kembali jiwa nasionalisme pemuda-pemudi di Indonesia,” ujarnya

Menurutnya, banyak masyarakat Indonesia yang tidak memahami nilai-nilai kebangsaan dalam empat pilar kebangsaan. Akibatnya, dengan mudah mereka terjerumus pada nilai-nilai negatif.

“Atas dasar itulah, kami selalu .melaksanakan seminar ini, agar anak-anak kita tidak terpengaruh dan tergelincir dengan kehidupan yang negatif,” ungkap Wasekjend DPP Partai Demokrat ini.

“Maka dari itu, kita jangan lalai, jangan lengah terhadap penggunaan teknologi dan media sosial ini, karena telah banyak contoh dalam pemberitaan skala nasional terkait dampak negatif yang ditimbulkan. Tentunya, kita tidak ingin ‘buah hati’ kita mengalami hal yang sama,” imbaunya.

Anak bisa melakukan perilaku menyimpang, kata dia, jika aktivitas yang tidak terkontrol, disebabkan orangtua yang terlalu sibuk dan tidak ada komunikasi.

“Hati-hati dengan anak-anak kita, mereka belajar tak hanya di sekolah, tak hanya di rumah, tapi mereka sekarang mereka bisa belajar dari media sosial (Orang tua) hati-hati dengan itu,” sebutnya.

Jika mereka salah belajar, tambahnya, maka mereka bisa melaluk  perilaku menyimpang, salah satu persoalan yang lagi buming sekarang adalah perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). [Jimi Pratama/rel]

Related posts