Negeri pewaris para Nabi

Republika.co.id

(KANALACEH.COM) – Palestina dahulunya dihuni oleh bangsa Kanaan. Di negeri ini diutus sejumlah Nabi dan Rasul-rasul Allah. Mereka diperintahkan untuk berdakwah kepada penduduknya. Negeri ini sudah ada sejak ribuan abad silam, bahkan sejak zaman Nabi Nuh AS.

Silih berganti nabi dan rasul berdakwah di Palestina. Nabi Nuh, Ibrahim, Ishak, Luth, Ya’qub, Ilyas, Ilyasa, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, hingga Nabi Isa AS. Inilah negeri warisan para nabi Allah. Kemudian, pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA, tepatnya tahun 673 Masehi, berhasil menjadikan negeri ini sebagai negeri yang aman di bawah panji-panji Islam.

Kedatangan Umar saat menandatangani penyerahan Palestina dari kekuasaan Nasrani di bawah pimpinan Uskup Yunani, Sofronius, mendatangkan kedamaian dan ketenteraman bagi penduduk Palestina. Sebab, selama berabad-abad, penduduk Palestina harus menghadapi perang, aksi kekerasan, pengusiran, dan pembantaian dari penguasa di Palestina.

Maka kedatangan Umar ke kota ini, mendatangkan berkah bagi warga Palestina, baik umat Islam, Yahudi, maupun Nasrani. Khalifah Umar memerintah umat Islam agar senantiasa menjaga gereja Holy Sepulchre dan tidak mengusiknya.

Sayangnya, kaum zionis Israellah yang senantiasa melakukan pembangkangan, perusakan, dan pembantaian pada penduduk Palestina. Padahal, Allah telah menjadikan negeri tersebut sebagai tempat bagi hamba-hamba-Nya yang saleh. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (QS Al-Anbiyaa` [21]: 105).

Imam Hanbali menjelaskan bahwa sesungguhnya bumi yang disucikan (penuh berkah) itu adalah Palestina yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha sebagai warisan bagi umat yang saleh yakni umat Nabi Muhammad SAW. Karena itu, menjadi tanggung jawab dan kewajiban umat Islam di seluruh dunia untuk memuliakan, menyucikan, dan mengambil keberkahan Palestina serta Masjid Al-Aqsha dari tangan-tangan zionis Israel. [Republika]

Related posts