Buruh Aceh minta perusahaan serius terapkan K3

Perusahaan di Aceh tak taat UMP
Ilustrasi, Aliansi Buruh Aceh (ABA) menggelar aksi May Day di Banda Aceh yang berawal dari depan Mesjid Baiturrahman, Senin (1/5). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Perwakilan buruh Aceh yang yang tergabung dengan Federasi Kontruksi Umum dan Infomal (FKUI) melakukan kampanye Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Simpang Jam, Banda Aceh, Minggu (29/4).

Aksi ini mengkampanyekan K3 melalui spanduk dan poster yang dibawa oleh para peserta ketika aksi, dan diiringi dengan orasi damai. Aksi ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan hari buruh sedunia (May Day) tahun 2018 di Aceh.

Ketua FKUI Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Aceh, Teuku Ayatullah Bani Baeit menyatakan, bahwa penerapan K3 ini bertujuan untuk melindungi karyawan dari berbagai macam bahaya kerja.

“Apabila terjadi kecelakaan kerja, maka buruh  akan mendapatkan jaminan tindakan medis sampai sembuh tanpa batasan biaya pengobatan. Sedangkan untuk karyawan yang meninggal dunia, atau cacat tetap akan mendapat biaya pemakaman serta pemberian beasiswa pendidikan bagi ahli warisnya. Jadi manfaat K3 ini tidak saja dirasa bagi buruh, tetapi perusahaan juga mendapatkan keuntungan dengan penerapannya,” katanya seperti dilansir laman Akurat.co.

Menurutnya, penerapan K3 menjadi bagian indikasi kepatuhan perusahan menjalankan presedur kerja stadar dalam proses kerja. sehingga akan meningkatkan kepercayaan banyak pihak terhadap kualitas hasil kerjanya.

Selain itu, sebutnya, penerapan K3 juga dapat meningkatkan produktivitas buruh, seiring dengan jaminan keamanan yang diberikan oleh perusahaan.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Rizki menjelaskan, pelaksanaan aksi kampanye Hari K3 Internasional bertujuan untuk mengingatkan semua pihak akan pentingnya penerapan K3 bagi keselamatan buruh.

“Kampanye hari K3 pada hari ini menjadi momen pengingat kepada buruh/pekerja dan pemberi kerja (perusahan) akan pentingnya keselamatan kerja, sehingga dapat mendukung budaya K3,” ungkapnya

Jika budaya K3 terwujud, katanya, maka bisa mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan, dan pencemaran lingkungan. Dengan begitu bisa medukung terciptanya Keselamatan Kerja.

Dia juga mengharapkan agar aksi ini dapat menggugah pihak pemberi kerja/perusahaan di Aceh agar lebih serius dalam menerapkan K3 dan mendaftarkan seluruh buruh/pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan. []

Related posts