Banjir rendam empat kecamatan di Aceh Utara

6.971 hektare sawah di Aceh Utara terendam banjir
Warga Desa Cot U Sibak, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara menaiki traktor pembajak sawah untuk melintasi genangan banjir, Kamis (7/12). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, banjir kiriman telah merendam empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Kamis, (17/5) dini hari tadi.

“Ada empat kecamatan dengan jumlah gampong (desa) masih di data, akibat meluapnya Sungai Keuruto dan Sungai Krueng Sawang,” ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek seperti dilansir laman Antara.

Tapi, lanjutnya, laporan sementara, sedikitnya terdapat tiga desa di Kecamatan Sawang, yakni Lhok Cut, Kubu, dan Blang Cut. Tiga kecamatan lainnya, yaitu Matang Kuli, Tanah Luas, dan Paya Bakong.

Bencana alam ini terjadi disebabkan curah hujan tinggi di dataran tinggi Aceh, yakni Kabupaten Benar Meriah. Selain di wilayah Aceh Utara hujan lebat terjadi dengan curah cukup tinggi.

Seperti diketahui, beberapa sungai di Aceh Utara merupakan daerah hilir sungai. Sedangkan hulu sungai berada di Bener Meriah dan Aceh Tengah.

“Sungai Keuruto dan Krueng Sawang mulai meluap, dengan air menggenangi pemukiman warga sekitar pukul 00.00 WIB di Paya Bakong, Matang Kuli, Tanah Luas, dan Sawang,” kata dia.

Ia mengatakan, ketinggian air dilaporakan telah mencapai antara 20 hingga 70 centimeter, dan mengakibatkan kerusakan bronjong berfungsi sebagai penahan sungai beberapa desa di Kecamatan Sawang.

Hingga kini jumlah penduduk terdampak banjir di Aceh Utara masih dalam pendataan pemerintah setempat. “Di Sawang, banjir sudah surut. Warga mulai membersihkan rumah, dan banjir ini tidak sampai penduduk mengungsi,” ungkapnya.

“Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir kiriman ini,” tegas Dadek.

Kapolsek Tanah Luas, AKP Nurmansyah mengatakan, banjir kiriman ini mulai merendam pukul 5.00 WIB. Ketinggian air terus meningkat, sehingga merendam ratusan rumah penduduk mulai jam 11.00 WIB.

Selain rumah penduduk setempat terendam, lanjutnya, banjir juga merendam sekitar 100 hektare sawah yang merupakan mata pencarian warga.

“Padahal usia tanaman, baru sekitar belasan hari. Akhirnya ikut hanyut terbawa banjir,” katanya. []

Related posts