Warga Singkil mengeluh, harga gas 3 kilo diatas HET

Kini distribusi elpiji subsidi 3 kg di Aceh diawasi lebih ketat
Ilustrasi. gas elpiji 3 kg. (ciumanuk.com)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Masyarakat Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan harga gas elpiji 3 kilo yang dijual di atas Harga Enceran Tertinggi  (HET). Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Jumiati, salah satu warga Desa Ujung Bawang, Aceh Singkil mengatakan, saat ini para pengencer menjual gas bersubsidi itu mulai dari Rp30.000-Rp42.000. Harga ini dianggap terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat.

“Ini sangat mahal, tak seperti biasanya, gas juga susah sekali untuk didapatkan,” katanya, Sabtu (14/7).

Jumiati menduga, melonjaknya harga gas bersubsudi ini karena pengelola pengakalan resmi menjual gas dengan jumlah besar ke pengencer. Sehingga, stok dipangkalan langsung kosong. Elpiji yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu tidak sepenuhnya tercapai.

“Sebetulnya kalau kuota gas kita cukup. Nggak ada masalah sebenarnya. Tapi permainan di tangkat pengencer yang jadi masalahanya,” ujarnya.

Menurtnya, selama ini pasokan gas yang masuk ke Aceh Singkil tidak terganggu dan masih dalam kondisi stabil.

Elpiji sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, selain ketersediaan atau pasokan gas, harganya juga perlu diperhatikan.

Dengan kondisi ini, ia berharap pemerintah dan intansi terkait segera turun tangan untuk mengatasi persoalan ini. Penegak hukum juga diminta menindak pelaku culas mengenai harga gas ini.

Harga gas yang dijual tersebut sudah melanggar dan tidak mengindahkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh Nomor: 541/619/2017 tertanggal 16 Juni 2017 lalu, tentang penetapan HET LPG 3 Kg dalam Provinsi Aceh. Yakni pada sebesar Rp23.000/tabung. [Randi]

Related posts