Kisah pahit kehidupan bocah pemanjat tiang bendera

Joni usai memanjat tiang bendera di NTT. (viva)

NTT (KANALACEH.COM) – Nama Yohanes Andi Gala atau Joni mendadak jadi buah bibir setelah aksi heroiknya memanjat tiang bendera demi menyelamatkan sang saka merah putih dari kegagalan berkibar dalam upacara HUT ke-73 RI di perbatasan Timor Leste, Motain Belu, Nusa Tenggara Timur.

Namun, siapa sebenarnya Joni dan dari mana dia berasal?

Joni merupakan siswi kelas 7 di SMP Negeri Silawan. Joni merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Putra pasangan Victorino Marchal dan Lorenca Gama.

Joni berasal dari keluarga miskin, ayahnya hanya seorang petani. Mereka tinggal di Dusun Halimutu, Desa Silawan, Belu, NTT.

Keluarga Joni hidup dalam serba kekurangan. Bahkan, rumah tempat mereka berlindung hanya terbuat dari pelepah pohon gelang.

Keseharian Joni tak beda dengan anak lainnya, hanya saja porsi dia membantu orangtua lebih banyak ketimbang bermain.

Setiap hari, Joni membantu ayah dan ibunya untuk memetik kelapa. Entah sudah berapa kali Joni turun naik pohon kelapa.

Dan akhirnya dari kesulitan hidup itulah akhirnya derajat kehidupan Joni diangkat sang pencipta.

Dia mendapatkan banyak beasiswa dari aksinya memanjat tiang bendera. “Tidak ada yang suruh, saya naik sendiri karena saya lihat talinya putus,” kata Joni, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Saat ini, Joni sedang bertolak dari kampung halamannya menuju Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara. [VIVA]

Related posts