Warga Aceh serukan tolak gerakan perang tagar menuju Pilpres

Masyarakat menolak perang tagar di Banda Aceh. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Cinta Pemilu Damai menolak deklarasi #2019gantipresiden dan #jokowi2periode, yang dinilai selalu membuat masyarakat jadi terpecah belah.

Maraknya gerakan tagar ini disebut mengancam perdamaian Aceh. Kordinator aksi Masyarakat Cinta Pemilu Damai, Teuku Muzwari Irza mengatakan, perang tagar ini merupakan sebuah gerakan yang akan membuat disparitas dalam kehidupan bermasyarakat di Aceh.

Baca: Pria bersebo tolak deklarasi #2019GantiPresiden di Aceh

“Gerakan ganti presiden dan Jokowi 2 periode tidak etis dikampanyekan, seolah kita semua sedang mengkudeta demokrasi secara paksa. Biar masyarakat memilih secara demokratis sesuai dengan harapannya,” sebutnya usai berorasi di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (31/8).

Masyarakat Aceh, kata dia, mendukung Pemilu Nasional 2019 yang demokratis sesuai dengan konstitusi. Kita tidak mendukung proses pemilu yang menjatuhkan kelompok lain, karena hal tersebut dapat merusak persatuan bangsa.

Baca: Sabtu, PKS akan deklarasi #2019gantipresiden di Banda Aceh

Aceh tengah membangun kembali peradabannya dalam beberapa target capaian. Dalam prosesnya, beberapa hal menjadi faktor penghambat dari cita-cita utama. Maka, Aceh harus benar-benar fokus dalam isu pembangunan dan peningkatan ekononi demi tercapainya kemajuan bagi Aceh secara menyeluruh.

“Yang harus kita ingat, siapapun presiden republik ini yang terpilih adalah pemimpin bangsa. Aceh jangan coba terpengaruh dalam konflik horizontal sesama masyarakat. Sudah cukup konflik yang kita rasakan. Jangan ada pihak yang menggangu lagi,” ujarnya. [Randi]

Related posts