Kemkominfo berdialog dengan instansi di Sabang untuk perangi Hoaks

(ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia laksanakan forum dialog dan literasi media guna hindari berita hoaks.

Kegiatan tersebut bekerjasama Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Sabang dan Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian Kota Sabang.

DR Amirsyah Tambunan l Wakil Sekjen MUI Pusat, Tgk Murdani, mewakili Ketua MPU Sabang, Dewi Fortuna, mewakili Kadis Infokom Statistik dan Pesandian Kota Sabang dan diikuti 100 peserta dari berbagai elemen.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI-RI DR Amirsyah Tambunan, menyampaikan bagaimana cara terbaik menggunakan sarana komunikasi, agar tidak timbul dalam menyampaikan informasi di Media Sosial (Medsos).

“Kegiatan ini bertujuan, untuk menghindar perpecahan bangsa dalam dunia Medsos. Dimana akhir-akhir ini sarana komunikasi kerap disalah gunakan dalam tata cara menyampaikan informasi yang muncul tanpa melihat isi serta tujuan informasi itu sendiri,” katanya, Sabtu (1/9).

Saat ditanya menyangkut dilakukannya lebel halal segala kegiatan di Aceh khususnya kawasan wisata Sabang, Amirsyah Tambunan menyebutkan itu sangat baik dilakukan dengan ketentuan harus dikuatkan dengan Qanun Aceh.

Apalagi, Sabang sebagai yang dikenal sebagai kawasan kunjungan wisata international. Pun begitu, jangan hanya level halal saja yang perlu dijalankan tetapi juga harus diterapkan pelaksanaannya dengan sungguh-sungguh.

Sementara, Staf Ahli Kementerian Keminfo DR.Gugun, menambahkan pelaksanaan Forum Dialog Literasi Media untuk menerangkan kepada masyarakat bagaimana ber-Medsos dengan benar dan bijak, sehingga terjaga jagat maya rukun di medsos.

Di Indonesia pengguna Internet sampai tahun 2018 mencapai 143,26 juta, dari jumlah itu pemakai alat sarana komunikasi yàng melayang-malayang tanpa henti berbicara, tukar informasi, saling kirim foto termasuk informasi-informasi tak bijak.

“Karena alat atau sarana informasi sudah menjadi kebutuhan pokok, artinya dijaman “NOW” tanpa HP rasanya belum lengkap dalam kehidupan sehari-hari. Maka, kita harus dapat mengendalikan Hand Phone dengan Bijak dan Ber-Media Sosial baik,” pungkasnya. [DA]

Related posts