Kemenpar: Simeulue dongkrak kunjugan wisatawan Indonesia

Peselancar asal Eropa menjajal ombak di Simeulue, Sabtu (1/9). (Kanal Aceh/ist)

Simeulue (KANALACEH.COM) –  Asisten Deputi Bidang Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata RI, Drs. Alexander Reyaan MM mengatakan, Simeulue, Aceh salah satu kabupaten di Indonesia yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Hal itu tidak terlepas dari panorama alam dan wisata bahari yang dimiliki dan juga menjadi salah satu objek wisata Surfing dari sepuluh pantai di indonesia. Dengan sokongan kunjungan wisatawan di Simeulue, kini kunjungan wisatawan mancanegar di Indonesia sudah di angka 15 juta atau 2 juta lagi sudah mencapai 17 juta bahkan lebih.

Baca: Peselancar dari 14 Negera ikuti ajang AISC 2018 di Simeulue

“Pantai di Simeulue salah satu pantai di Indonesia yang mampu mengundang wisatawan manca negara,’ kata Alexander pada opening Aceh International Surfing Championship (AISC) – Simeulue Pro 2018  di Pantai Matanurung, Simeulue, Sabtu (01/9).

Baca: Para peselancar Dunia dipeusijuk sebelum turun laut 

Kata Alexander, Wisata di Simeulue harus terus dipromosikan. Lokasi wisata di Simeulue tinggal pemanfaatannya saja. Aceh International Surfing Championship – Simeulue Pro 2018 digelar secara resmi World Surf League (WSL) dan Asian Surfing Championship (ASC) menjadi sebuah bukti nyata bahwa Laut Simeulue memiliki standar internasional dalam surfing.

“Simeulue masuk dalam 10 lokasi surfing di Indonesia yang ditetapkan pemerintah karena hampir seluruh pantainya bisa dijadikan tempat berselancar. Dengan adanya even- even seperti AISC ini alam Simeulue akan terus dikenal oleh dunia. dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan akan terus ramai ke Simeulue,” akunya.

Dikatakan, dalam mempromosi wisata bahari membutuhkan tiga unsur penting yakni, aksesibilitas (akses lokasi mudah dijangkau), amenitas (pelayanan) dan atraksi (daya jual). Namun diakuinya untuk atrkasi Simeulue sudah cukup bagus.

Oleh karena itu, dirinya akan menyampaikan semua kendala-kendala untuk promosi Kabupaten Simeulue kepada pimpinannya dalam hal ini Menteri Pariwisata.

Kementerian Pariwisata, tambahnya, melihat Kabupaten Simeulue sama dengan daerah lainnya. Tidak ada membeda-bedakan dalam hal promosi wisata baharinya.

Sementara Kadisbudpar Simeulue, Abdul Karim, mengaku, selama ini setiap ada even surfing di pulau penghasil lobster tersebut baru dapat digelar di dua lokasi yaitu, Pantai Moudil atau Nancala, Kecamatan Teupah Barat dan Pantai Indah Manurung, Kecamatan Teupah Tengah.

Begitupun, di dua lokasi tersebut jaringan internetnya juga masih belum stabil atau belum sempurna dapat diakses dengan baik.“Kondisi jaringan internet masih perlu ditingkatkan, agar promosi lokasi indah lainnya untuk surfing bisa maksimal,” Aku Abdul Karim.

Diakuinya sejak digelarnya AISC di Simeulue dari tahun 2013-2017 (AISC 1-III) kunjungan wisatawan mancanegara terus bertambah dari tahun ke tahun. Setelah AISC IV tahun 2018 ini, kunjungan wisata di Simeulue tentu akan lebih meningkat lagi.

Begitu juga dari segi peserta yang ikut dalam even AISC. Pesertanya terus bertambah, untuk AISC –WLS Simeulue Pro 2018 ini berjumlah 58 perserta dari 14 negara atau jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. “Ini membuktikan surfing di Simeulue semakin dikenal,” ujarnya. [Randi/rel]

Related posts