Usai deklarasi, Neno Warisman isi seminar bersama emak-emak di Aceh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Neno Warisman direncanakan akan mengukuhkan relawan #2019PrabowoSandi, pada Minggu, 29 September 2018 di Gedung Haji Yusriah Lampeneurut, Aceh Besar. Relawan ini beranggotakan para simpatisan nonpartai untuk pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Aceh.

Kegiatan ini sekaligus memastikan pendeklarasian #2019gantipresiden di Aceh yang sempat tertunda karena tak diberi izin oleh pihak keamanan pada akhir Agustus lalu.

Ketua komunitas #2019prabowosandi Aceh, Tgk TU Bulqaini memastikan kegiatan mereka telah mengantongi izin kepolisian Polresta Banda Aceh, lantaran deklrasi berlangsung di dalam ruangan.

Ketua komunitas #PrabowoSandi Aceh, Tgk Tu Bulqaini Tanjungan, mengatakan, tokoh nasional yang telah dipastikan hadir adalah Neno Warisman. Dia nantinya akan mendeklarasikan relawan gerakan ganti presiden (RGP) Aceh.

“Neno Warisman sudah konfirmasi hadir ke Aceh dan beberapa aktivis nasional lainnya,” kata Tu Bulqaini, dalam di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Jumat 27 September 2018.

Dia menjelaskan, dalam deklarasi nanti akan diadakan dua kegiatan. Pertama pendeklarasian relawan, kemudian dilankutkan dengan seminar bersama Neno Warisaman dengan emak-emak di Aceh.

“Setelah deklarasi, dilanjutkan seminar mengusung tema peran emak-emak dalam keluarga dan negara. Mereka terdiri dari berbagai elemen yang pastinya pendukung Prabowo-Sandi,” tuturnya.

Tu Bulqaini menjelaskan, massa yang hadir nantinya adalah mereka para relawan biasa terdiri dari masyarakat sipil. Bukan kader atau pengurus partai politik. Deklarasi itu dilakukan menyambut hasil ijtima ulama II.

“Murni dari masyarakat sipil tapi kita juga mengundang beberapa pengurus partai koalisi sebagai tamu undangan,” ungkapnya.

Sebelum menetapkan acara, pihaknya telah memilih dua lokasi deklarasi yaitu di stadion H Dimurthala Lampineung, dan Gedung Amel Convention Banda Aceh. Tetapi kedua lokasi itu dibatalkan, setelah hasil musyawarah deklarasi harus dilakukan di dalam ruangan terbatas dan tertutup.

Terkait dengan izin, pihaknya juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada kepolisian dan saat ini sedang menunggu dikeluarkannya Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).

“Perizinan hanya bersifat pemberitahuan, karena kita juga tidak mau berbenturan dengan polisi. Kita juga berusaha, jangan sampai ada hak hak masyarakat yang terganggu,” sebutnya.

Sejauh ini, sebut Tu Bulqaini memastikan peserta yang hadir dan sudah dikonfirmasi sekitar 1000-an relawan dari berbagai daerah di Aceh. Termasuk komunitas santri maupun masyarakat umum. [Randi]

Related posts