Tanggul sungai yang rendah jadi penyebab banjir di Aceh Utara

6.971 hektare sawah di Aceh Utara terendam banjir
Warga Desa Cot U Sibak, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara menaiki traktor pembajak sawah untuk melintasi genangan banjir, Kamis (7/12). (Kanal Aceh/Randi)

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, menyebutkan penyebab banjir yang kerap melanda Kecamatan Matangkuli, Pirak Timur, Tanah Luas, dan Kecamatan Lhoksukon disebabkan rendahnya tanggul di sepanjang sungai kawasan itu. Sehingga, begitu air sungai meluap langsung ke pemukiman warga.

“Solusi banjir itu harus membangun tanggul sepanjang daerah aliran sungai. Kita harap ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Aceh juga. Sehingga tidak setiap hujan deras, masyarakat terendam banjir,” kata Kepala BPBD Aceh Utara, Munawar seperti dilansir laman Kompas.com, Jumat (19/10).

Dia menyebutkan setidaknya dua aliran sungai yang harus dibangun tanggul yaitu Sungai Keureuto dan Sungai Pirak. Kedua sungai itu sebagian besar malah tak memiliki tanggul. “Jadi solusi jangka pendek itu satu-satunya membangun tanggul,” terangnya.

Dia menjelaskan sampai siang ini tercatat banjir merendam 37 desa tersebar di Kecamatan Pirak Timu, Matangkuli dan Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.

“Tim reaksi cepat dan peralatan seperti mobil rescue dan boat sudah di lokasi banjir. Ini membantu suplai makanan dan lain sebagainya,” katanya.

Terkait data kerusakan bangunan dan fasilitas umum dampak banjir, Munawar menyebutkan masih melakukan pendataan.

“Pendataan masih berlangsung sampai siang ini. Kami belum tahu detailnya bagaimana,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan banjir kembali merendam Kabupaten Aceh Utara sejak Rabu (17/10) kemarin akibat meluapnya Sungai Keureuto, dan Sungai Peutoe. Secara umum banjir juga merendam Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Jaya, dan Aceh Barat di Provinsi Aceh dalam sepekan terakhir ini. []

Related posts