Pustakan dan Laboran Madrasah Aceh masuk grand final Anugerah Tenaga Kependidikan Nasional

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Selain dua Kepala Madrasah utusan Aceh masuk dalam nominator Grand final Anugerah Guru Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional yang digelar oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, menyusul dua tenaga kependidikan Aceh juga masuk nominator Grand final.

Dua Kepala Madrasah masuk grand final sebelumnya masing-masing adalah Mariani MPd dari MAN 1Aceh Tengah dan Hj. Ummiyani dari MIN 9 Banda Aceh.

Sementara kedua tenaga kependidikan masing-masing Pustakawan Mariaton dan Laboran Nurmahani. Keduanya merupakan utusan Provinsi Aceh berasal dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Banda Aceh.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Kemenag melalui Direktorat GTK mengadakan seleksi GTK madrasah berprestasi tingkat Nasional.

Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahunnya sebagai agenda Nasional dalam upaya mengapresiasi tenaga GTK madrasah yang memiliki komitmen dan prestasi tinggi.

Pustakawan MTsN 1 Banda Aceh, Mariaton, S. IP mengaku merasa senang dan bahagia, terlebih dia rasakan dalam menjalankan profesi selama ini sebagai pustakawan sangat sesuai dengan ilmu yang digelutinya saat kuliah di UIN Ar-Raniry, yakni di program Diploma 3 ilmu perpustakaan dan Sarjana Ilmu Perpustakaan.

“Apapun profesi kita, kita kerjakan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab,” ujar Mariaton.

Sedangkan Nurmahni Harahap juga mengaku senang dapat mewakili Aceh dalam berkompetisi laboran berprestasi tingkat nasional.

“Terima kasih banyak atas doa dan dukungan dari keluarga besar MTsN 1 Banda Aceh, kepada kepala madrasah serta semua guru, karyawan dan tenaga pendidikan,” ucapnya.

Nurmahni juga berharap kepada rekan-rekan guru dan laboran yang lain harus mampu mencoba menciptakan beberapa alat peraga yang lebih berkualitas lagi untuk memudahkan pemahaman materi yang abstrak.

“Sehingga dengan adanya alat peraga kita mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, nantinya siswa kita mampu bersaing dalam kompetisi internasional terutama dengan negra Eropa,” sebut alumni S1 dan S2 pada program Studi Pendidikan Ilmu Biologi Unsyiah itu.

Rangkaian kegiatan tersebut dimulai pada Juli 2018 dengan selekai tingkat kabupatan, kemudian pada bulan Agustus seleksi tingkat Privinsi dan di bulan oktober seleksi tingkat Nasional.

Seleksi dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu Portofolio dan karya tulis ilmiah. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi ke madrasah oleh tim dari direktorat GTK.

Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh mengucapkan selamat  kepada pustakawan dan laboran yang masuk nominator grand final guru berprestasi tingkat nasional tersebut.

“Hal ini luar biasa. Selamat atas prestasi yang telah dicapai hingga tahap ini, alhamdulillah guru-guru Madrasah Aceh mampu bersaing di tingkat Nasional, kita patut bersyukur dan berbangga,” ucap Kakanwil.  [Randi/rel]

Related posts