Mimpi Menpar: Indonesia punya 100 KEK Pariwisata

Eksotisme Pulau Banyak dari atas mercusuar
Keindahan lautan Pulau Banyak dilihat dari mercusuar di Pulau Rangik Kecil, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. (Kanal Aceh/Randi)

Jakarta (KANALACEH.COM) – KEK Pariwisata yakni Kawasan Ekonomi Khusus dinilai salah satu cara meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Mengapa?

Di sela-sela kunjungan di KEK Tanjung Kelayang, Belitung, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan soal KEK Pariwisata. Disebutnya, itu memudahkan pertumbuhan pariwisata karena terkait dengan perizinan.

“Pariwisata itu suatu bisnis yang berkaitan dengan perizinan atau birokrasi. Artinya perizinan bisa dimudahkan dengan KEK,” kata Arief seperti dilansir laman Detik.com, Minggu (4/11).

Melalui KEK Pariwisata, izin pembangunan dan pengembangan suatu fasilitas di area wisata dapat melalui 1 pintu. Simpelnya, segala proses tidak belibet.

“One stop one service, disederhanakan semuanya lewat 1 pintu. Yang sudah terjadi adalah ada investor mau masuk susah dan panjang izinnya, jadi dengan KEK semuanya ada di sana,” papar Arief.

“Contoh di KEK Tanjung Kelayang ini dipegang oleh ‘PT A’. Jadi semua tinggal diurus di sana,” lanjut Arief.

Berarti, KEK itu dikelola oleh swasta? “KEK-nya swasta, pemerintah adalah regulatornya,” jawab Arief.

“Saya bermimpi, Indonesia punya 100 KEK. Berarti setiap provinsi masing-masing 3. Contoh KEK adalah seperti di Nusa Dua atau di Mandalika, semua pembangunannya cepat. Di Mandilaka, Lombok mau ada lintasan MotoGP,” pungkas Arief. []

Related posts