Harga Sawit anjlok di Aceh Utara

Parlemen Eropa tak ikhlas sawit Indonesia maju
Ilustrasi - Pekerja mengumpulkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Seumanah Jaya, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Minggu (9/10). (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kalangan petani di Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan anjloknya harga beli tanda buah segar kelapa sawit yang kini mencapai Rp850 per kilogram dibanding sebelumnya Rp1.100 per kilogram.

“Harga tandan buah segar kini anjlok. Sebelumnya sempat bertahan Rp1.100 per kilogram, namun saat ini merosot menjadi Rp850 per kilogram,” kata Sayuti, petani Gampong Matang Raya, Kecamatan Tanah Jambo Aye di Panton Labu, Selasa (13/1).

Sayuti menyebutkan, itu merupakan harga yang dibeli pedagang pengumpul di daerahnya. Sedangkan harga tingkat pedagang besar yang dibawa ke pabrik olahan lebih tinggi lagi.

Menurut Sayuti, anjloknya harga kelapa sawit tersebut sangat memberatkan petani. Sebab mereka harus mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk perawatan tanaman agar produksinya lebih bagus.

“Harga jual sawit sekarang ini tidak mampu menutupi biaya operasional. Jika harga terus turun, kami kesulitan membiayai perawatan tanaman. Belum lagi untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkas Sayuti.

Sementara, Iskandar, pedagang pengumpul kelapa sawit di Gampong Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, mengatakan, harga beli saat ini memang sedang anjlok. Bahkan terus mengalami penurunan sejak sebulan terakhir.

“Dua bulan lalu, harga beli sawit masih bagus, yakni Rp 1.100 per kilogram, tetapi sekarang sudah jatuh dan tidak bisa diprediksi lagi. Bahkan saat ini, kami hanya sanggup membeli Rp800 per kilogram untuk buah kualitas bagus,” kata Iskandar.

Ketua Asosiasi Petani Sawit Kecamatan Langkahan dan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Sayuti Ahmad menambahkan, harga buah sawit terus mengalami penurunan. Bahkan, dalam sepekan terakhir sudah dua kali turun harga.

“Kami tidak mengetahui persis penyebab anjloknya harga tandan buah segar. Padahal saat ini, tanaman sawit petani sedang masa produksi. Kami berharap pemerintah turun tangan mengatasi anjloknya harga sawit tersebut,” kata Sayuti Ahmad. [ANTARA]

Related posts