(KANALACEH.COM) – Iphone memang
mahal, tapi belakangan harganya makin tinggi dan membuat kian banyak calon
konsumen mundur. Banyak pula orang yang sudah malas berganti iPhone. Begitulah
opini kolumnis teknologi ini soal goyahnya apple
Saham Apple terjun 10% pada Kamis (3/1), sehari
setelah CEO Tim Cook mengumumkan turunnya proyeksi pendapatan. Nilai saham Apple
jadi USD 142,19 per saham saat pasar ditutup, nilai terendah sejak bulan Juli
2017. Hal itu jelas dipengaruhi melambatnya penjualan iPhone.
“Sederhana saja, iPhone baru terlampau
mahal. Mulai USD 749 untuk iPhone XR dan USD 999 untuk Iphone
Xs. Juga
produk lain, termasuk iPad Pro baru yang dimulai USD 799 serta MacBook Air baru
mulai USD 1.199,” tulis Raymond Wong dari Mashable yang dikutip laman Detik.com.
“Sebagai reviewer, saya masih yakin bahwa
meski dijual USD 749, Iphone XR bagus
value-nya. Tapi saya mengerti itu adalah jumlah besar uang bagi sebagian
orang,” papar dia.
Banderol tersebut tentu berat bagi warga di
negara berkembang seperti India yang gajinya pas-pasan. Mereka pun beralih ke
ponsel Android, khususnya asal China, yang jauh lebih murah dan sudah baik
kualitasnya.
Ditambah lagi saat ini, banyak konsumen merasa
tidak perlu membeli iPhone edisi terbaru. Pasalnya, iPhone lama mereka masih
baik-baik saja.
“Saya tahu banyak orang masih memakai
iPhone lama. Mereka suka dengan headphone jack yang ada. IPhone lama itu
bekerja dengan baik dan bahkan lebih cepat karena iOS 12 meningkatkan performa.
Mereka suka dengan tombol home fisik dan Touch ID. Baterai baru memperbaiki
segalanya, ” tandasnya.
Maka, makin banyak orang menganggap iPhone baru
tidak terlampau penting. “Sudah seperti televisi. Apakah Anda butuh
televisi baru setiap tahun? Tentu saja tidak,” tambah Raymond. []