Mahalnya harga tiket pesawat bisa memicu inflasi di Januari 2019

Ilustrasi. (jawapos)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kenaikan tarif angkutan udara diperkirakan memicu inflasi di Januari 2019. Adapun pada Desember 2018, kenaikan harga tiket pesawat menjadi penyebab utama inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Desember 2018 sebesar 0,62 persen secara bulanan (mtm). Tarif angkutan udara menyumbang inflasi 0,10 persen karena adanya hari libur Natal dan Tahun Baru.

“Inflasi Januari kita lihat nanti andil transportasi jadi salah satu yang paling besar. Faktor utama dongkrak inflasi Januari ini tarif angkutan udara, ini masih mahal usai peak season kemarin,” ujar Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira seperti dilansir laman Kumparan.com, Jumat (11/1).

Tak hanya itu, Bhima juga memprediksi tarif angkutan udara akan kembali masuk dalam sepuluh besar komoditas penyumbang inflasi sepanjang tahun ini. Pada 2018, tarif angkutan udara menduduki posisi ke-6 penyumbang inflasi dengan andil 0,1 persen. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan 2017 yang hanya menduduki posisi ke-16 dengan andil 0,02 persen.

Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari kenaikan harga avtur yang juga meningkat, meskipun saat ini harga minyak mentah sudah mulai menurun dibandingkan tahun lalu.

“Tapi bagi perushaaan penerbangan, mereka kalau perlu avtur itu kan sudah kontrak beberapa bulan sebelumnya. Jadi mau enggak mau, walaupun peak season sudah lewat maskapai lakukan adjustment tarif avtur dari kontrak itu,” jelasnya.

Tak hanya faktor avtur, maskapai low cost carrier juga saat ini dituntut untuk memperbaiki sistem keamanan pascatragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di tahun lalu. Bhima bilang, faktor tersebut membuat maskapai untuk menaikkan biaya bagasi.

“Mereka lakukan kenaikan fee di beberapa tempat, bagasi yang paling signifikan. Tadinya free, sekarang Lion bagasi 10 kg bisa Rp 500.000 lebih tambahannya. Lebih mahal dari tiket pesawatnya sendir. Ini bisa ke inflasi juga,” tambahnya.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi, sektor pengeluaran untuk transportasi udara masih akan menyumbang inflasi di Januari 2019. Hal tersebut sebagai dampak dari kenaikan permintaan di awal tahun yang masih berlangsung di pekan pertama ini.

“Ini masih berlangsung di minggu pertama transportasi udara. Itu masih tinggi, wajar ini akhir tahun dan awal tahun,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan, harga di beberapa aplikasi penjualan tiket pesawat saat ini cenderung mahal dibandingkan tahun lalu. Harga tersebut berlaku sama dalam beberapa bulan ke depan.

Tingginya harga tiket pesawat tersebut diprotes, termasuk netizen. Di twitter ramai diperbincangkan soal mahalnya harga tiket tersebut. Bahkan, ada yang membuat petisi “Turunkan harga tiket pesawat domestik Indonesia” di laman change.org. Petisi ini sudah diteken 10.188 orang. []

Related posts