BMKG Temukan Tujuh Titik Panas di Aceh

Ilustrasi. (trubus.id)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menemukan, terdapat tujuh titik panas yang merupakan indikasi dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi oleh satelit di wilayah Aceh.

“Ya. Pagi ini, satelit nyatakan ada tujuh titik panas di provinsi ini,” ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Zakaria Ahmad seperti dilansir laman Antara, Rabu (27/2).

Ia menjelaskan, ketujuh titik panas ini tersebar di empat kabupaten di provinsi paling Barat Indonesia, dan tiga titik di antaranya di Aceh Tenggara yang kesemuanya terkonsentrasi di Kecamatan Lawe Alas.

Berikutnya ada dua titik panas berada di Aceh Tamiang dengan terkonsentrasi di satu kecamatan, yakni Kejuruan.

Sisanya terdapat dua titik panas lagi masing-masing satu titik tersebar di Aceh Tengah tepatnya di Kecamatan Kutepinang, dan Gayo Lues yakni di Kecamatan Tiripejaya.

“Dari tujuh titik panas ini, ada satu titik di Lawe Alas (Aceh Tenggara) menunjukkan telah terjadi karhutla akibat memiliki tingkat kepercayaan 96 persen,” terang dia.

Ia melanjutkan, sedangkan dua titik panas di antaranya masuk dalam kategori patut diduga sebagai titik api akibat kebakaran hutan dan lahan, yakni Teripejaya di Gayo Lues dengan tingkat kepercayaan 79 persen, dan Lawe Alas di Aceh Tenggara tingkat kepercayaan 71 persen.

“Ada dua titik dari total tujuh titik panas mengkhawatirkan, namun belum menjadi titik api. Masing-masing di Lawe Alas memiliki tingkat kepercayaan 69 persen, dan Kejuruan (Aceh Tamiang) 61 persen,” kata Zakaria.

Pelaksana tugas Gubenur Aceh, Nova Iriansyah bulan lalu telah mengimbau bagi kepala daerah di provinsi tersebut, supaya melakukan upaya pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan di daerah masing-masing pada 2019.

“Surat Gubernur Aceh terkait Karhutla itu dengan nomor 360/373 tanggal 11 Januari 2019, ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Aceh,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek. []

Related posts