Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rumah Sakit Jiwa Aceh (RSJA) menyatakan siap menampung caleg yang akan mengalami gangguan jiwa akibat gagal menjadi dewan pasca pemilu 2019 mendatang.
Seperti halnya pasca pemilu 2014 lalu, jumlah pasien gangguan jiwa yang menjalani rawat inap dan rawat jalan meningkat sekitar 23 persen dari kondisi sebelum Pemilu.
Namun, pihak RSJ Aceh enggan memprediksi apakah pasca Pemilu 2019 nanti jumlah tersebut akan terjadi peningkatan atau tidak.
“Tentunya kita selalu siap, kita sudah mempersiapkan untuk melayani pasien yang nantinya dirujuk dari kabupaten/kota, kita berkaca pasca pemilu 2014 lalu, ada 23 persen lonjakan pasien, ” kata Direktur RSJ Aceh dr Makhrozal usai melaksanakan sosialisasi pemilu di RSJ Aceh bersama Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh Rabu (27/3).
Namun, pihaknya tidak ada persiapan khusus seperti penambahan kamar dan fasilitas lainnya untuk mewaspadai melonjaknya angka pasien gangguan jiwa pasca pemilu 2019. Kata Makhrozal, semua pelayanannya sama.
Untuk penempatan kamar rawat inap pasien gangguan jiwa, disesuaikan dengan asuransi kesehatan yang digunakan pasien atau keluarga pasien.
“Jadi pasien gangguan jiwa yang masuk ke RSJ, semuanya dilayani dan ditangani, sesuai dengan jenis kartu asuransi kesehatan yang digunakannya,” sebutnya.
Disamping itu, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, Indra Milwaldy mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah pemilih yang ada di RSJ Aceh. Sejauh ini, kata dia, jumlah yang direkap oleh pihaknya selalu berubah.
Sebab, pasien RSJ Aceh selalu berganti, ada yang pulang dan juga masuk. “Itu sedang kita rekap, karena pasiennya ada yang pulang ada yang masuk, tapi kita tetap koordinasi dengan pihak RSJ, hingga kita dapat jumlah pastinya,” sebutnya.
“Dan kita tetap berupaya agar pasien disini juga harus mendapatkan hak pilihnya,” sebutnya. [Randi]
